Indonesia Dilanda Cuaca Mendung dan Dingin saat Pagi Hari, Berkaitan dengan Fenomena Aphelion?

15 Juli 2021, 06:53 WIB
Cuaca dingin di pagi hari tidak dipengaruhi Aphelion /Pexels/Hamid Nasir

SEPUTAR LAMPUNG - Sebagian wilayah di Indonesia beberapa hari belakangan ini mengalami anomali cuaca, di mana mendung menyelimuti mulai pagi hari dan cuaca yang dingin lebih dari biasanya.

Keadaan ini kemudian dikaitkan dengan fenomena Aphelion yang sedang terjadi.

Ditambah lagi sebuah pesan berantai yang beredar di aplikasi perpesanan Whatsapp berisi sebagai berikut:

Baca Juga: Biodata dan Profil Lengkap Aditya Zoni Pemeran Aryan dalam Serial WeTv Satu Amin Dua Iman

*info Penting*

Mulai besok jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak bumi akan sangat jauh dr matahari. Kita tdk bs melihat fenomena tsb, tp kita bs merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,yg akan berdampak meriang flu,batuk sesak nafas dll. Oleh Krn itu mari kita semua tingkatkan imun dgn byk2 meminum vitamin atau suplemen agar imun kita kuat. Smg kita semua selalu ada dlm lindunganNYA. Aamiin

Jarak bumi ke matahari perjlnan 5 mnt cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lbh jauh. Jadi hawa lbh dingin, dampaknya ke badan kurang enak karna ga terbiasa dgn suhu ini.

*Tetap jaga kesehatan*

Lantas apakah benar cuaca dan suhu dingin saat ini merupakan dampak dari fenomena Aphelion?

Aphelion merupakan sebuah keadaan yang terjadi di mana Bumi berada di titik terjauh dari Matahari.

Berdasar keterangan yang diambil dari laman LAPAN, Aphelion tahun ini terjadi pada 6 Juli 2021, tepatnya dimulai pada pukul 05.27 WIB atau 06.27 WITA atau 07.27 WIT dengan membentang jarak 152.100.527 kilometer.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Kamis 15 Juli 2021: NET TV, Trans7, TRANSTV, MNCTV, RCTI, SCTV, GTV, ANTV, dan Indosiar

Aphelion merupakan fenomena antariksa yang biasa terjadi setiap tahun dan tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia di Bumi.

Sementara cuaca dan suhu dingin yang dirasakan belakangan ini lebih disebabkan oleh dinamika atmosfer yang terjadi, dan hal tersebut wajar terjadi pada musim kemarau.

Permukaan Bumi menyerap cahaya Matahari pada siang hari, dan kemudian melepaskan panas yang diserap itu pada malam hari. Pelepasan panas itu seharusnya dipantulkan kembali oleh awan ke permukaan Bumi.

Namun karena tutupan awan yang minim pada musim kemarau maka tidak ada panas yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi, hal ini mengakibatkan suhu menjadi lebih dingin.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Wartabulukumba dengan judul: "Pesan berantai WhatsApp ihwal fenomena Aphelion, ini penjelasan LAPAN". *** (Nurfathana S/Warta Bulukumba)war

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Warta Bulukumba

Tags

Terkini

Terpopuler