Di antara kaidah untuk membedakan dosa besar dan dosa kecil adalah:
Pertama, dosa besar adalah yang disebutkan sebagai dosa besar oleh Allah dan Rasul-Nya. Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan,
كُلّ ذَنْب أُطْلِقَ عَلَيْهِ بِنَصِّ كِتَاب أَوْ سُنَّة أَوْ إِجْمَاع أَنَّهُ كَبِيرَة أَوْ عَظِيم
“Dosa besar adalah dosa yang dimutlakkan oleh nash Al-Qur`an dan As-Sunnah atau ijma’ sebagai dosa besar” (Fathul Bari, 15: 709).
Kedua, dosa besar adalah setiap dosa yang diancam dengan neraka, atau mendapatkan murka, laknat, atau adzab, Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhuma ketika menafsirkan surat An-Nisa’ ayat 31, beliau berkata,
الكبيرة كل ذنب ختمه الله بنار، أو غضب، أو لعنة، أو عذاب
“Dosa besar adalah yang Allah tutup dengan ancaman neraka, atau kemurkaan, atau laknat atau adzab” (Tafsir Ibnu Katsir, 2: 282).
Ketiga, dosa besar adalah yang terdapat hukuman khusus, tidak sekedar dilarang atau diharamkan. Semisal disebutkan dalam dalil “barangsiapa yang melakukan ini, maka ia bukan mukmin”, atau “bukan bagian dari kami”.
Syekh Muhammad bin Ibrahim memberikan penjelasan yang ringkas mengenai dosa besar, yaitu:
ما توعد عليه بغضب، أو لعنة، أو رتب عليه عقاب في الدنيا، أو عذاب في الآخرة