Orang yang Dianggap Sakti
Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa ada manusia-manusia yang sanggup menahan hujan di langit agar tidak turun. Ketika mendung datang saat mereka akan melakukan walimah (pesta) untuk anak mereka, lalu mereka memanggil manusia-manusia yang mereka yakini mampu menahan hujan di langit. Dan ketika dukun dan pawang tersebut berkomat-kamit, lalu realita ditemukan bahwa hujan memang tidak turun, kaum muslimin meyakini bahwa pawang ini sakti mampu menahan hujan di langit.
Ketahuilah, ini adalah keyakinan syirik. Karena sesungguhnya kita telah meyakini bahwa pawang ini memiliki kemampuan menahan hujan dan tidak menurunkannya. Ini adalah pekerjaan yang hanya mampu dikerjakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak mampu dikerjakan oleh manusia mana pun.
Dan ini adalah keyakinan syirik, karena kita telah mengangkat orang ini sederajat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang mampu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad)
Apabila kita meyakini jimat yang kita gantungkan tersebutlah yang menjaga hidup kita, mengamankan kita, mendatangkan pelanggan di toko kita, melariskan toko kita, memudahkan jodoh kita, apakah itu keris, cincin atau yang lainnya, semua itu adalah perbuatan syirik.
Khutbah Kedua
Sesungguhnya dua dosa ini yang akan menghalangi langkah seorang insan menuju surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu kita harus mawas diri dengan dua dosa yang paling berbahaya ini. Yang tidak akan membuat seseorang yang wafat membawa dosa ini bisa sampai ke surga.