Materi Khutbah Jumat Terbaru Edisi 27 Januari 2023: Tema Perjalanan Hidup Kita Menuju ke Surga atau Neraka

- 27 Januari 2023, 06:15 WIB
Khutbah Jumat Terbaru Edisi 27 Januari 2023 dengan tena perjalanan hidup Kita menuju ke Surga atau Neraka./ Brett Sayles/ Pexels
Khutbah Jumat Terbaru Edisi 27 Januari 2023 dengan tena perjalanan hidup Kita menuju ke Surga atau Neraka./ Brett Sayles/ Pexels /

2. Dosa Syirik

Yang kedua adalah dosa syirik. Makna syirik adalah menyamakan, menyekutukan, dan menjadikan tandingan untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maksudnya, syirik adalah kita meyakini ada sesuatu yang sama dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meyakini ada sesuatu yang mampu mengerjakan pekerjaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

2.1 Mengangkat makhluk setinggi Allah

Dan ini bisa terjadi dari dua sisi. Yang pertama adalah ada makhluk (manusia/ benda) yang kita angkat setinggi-tingginya sampai dia bisa mengerjakaan pekerjaan yang hanya bisa dikerjakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itu artinya kita telah menyekutukan sesuatu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena kita meyakini ada seorang manusia/ benda yang mampu melakukan pekerjaan yang hanya mampu dilakukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita memuja dan memujinya hingga puja dan pujian itu hanya berhak dipersembahkan untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ada seseorang yang meyakini bahwa benda ini yang memberinya rezeki, tanggal ini yang telah memberi keamanan pada dirinya, barang ini yang memudahkan kehidupannya dan mendatangkan jodohnya, maka ini adalah menyekutukan suatu benda dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal hal-hal tersebut hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bisa melakukannya.

Kaum Nashrani meyakini Nabi Isa ‘alaihissalam memiliki peran dalam pengaturan alam. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan kesyirikan mereka karena mereka telah mengangkat Nabi Isa ‘alaihissalam sederajat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka meyakini bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam memiliki andil dalam pengampunan dosa dan penghakiman manusia di padang Mahsyar.

Itulah keyakinan umat Nashrani yang membuat Allah Subhanahu wa Ta’ala mengeluarkan mereka dari Islam. Maka haram bagi seorang muslim untuk mengangkat seorang makhluk atau benda apa pun dia dengan keyakinan dia bisa melakukan pekerjaan yang hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bisa melakukannya.

Oleh karena itu, ada orang yang menyekutukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di dalam sebuah bait-bait syirik yang diterangkan oleh para ulama aqidah di dalam kitab mereka. Ada orang yang menyanjung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara berlebihan. Mereka berkata,

‎يا أكرم الخلق ما لي من ألوذ به سواك عند حلول الحادث العمم. فإن من جودك الدنيا وضرتها ومن علومك علم اللوح والقلم.

“Wahai manusia termulia (maksudnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam), tidak ada lagi orang selainmu sebagai tempat aku berlindung ketika datang sebuah petaka besar yang menimpa. Sesungguhnya kedermawanan dirimu adalah dunia dan seisinya. Dan di antara ilmu yang engkau miliki adalah ilmu yang ada di Lauhul Mahfuzh.” (Syair karya Al Bushuri yang terkenal di kalangan sufi)[2]

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x