TERBARU! Khutbah Jumat 24 September 2021: Tips Dapat Kebahagiaan Dunia Akhirat dan Ciri-Ciri Orang Sengsara

- 21 September 2021, 20:45 WIB
Ilustrasi orang sengsara.
Ilustrasi orang sengsara. /Leroy_Skalstad/Pixabay

Pada materi khutbah jumat hari ini, 24 September 20212, menyinggung sedikit cara mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat, wajib dicoba dan diterapkan oleh setiap Muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut khutbah Jumat yang bertema "Tips Dapat Kebahagiaan Dunia Akhirat dan Ciri-Ciri Orang Sengsara" disusun oleh KH. Kholid Mas'ud, Pengasuh Pondok Pesantren As-Salma Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang yang dikutip dari laman jombang.nu.or.id.

Khutbah Pertama

أَلحَمْدُ ِللهِ الكَرِيْمِ التَّوَّابِ ، غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ العِقَابِ ، خَلَقَ الإِنْساَنَ لِعِباَدَتِهِ ، وَجَعَلَ الدُّنْياَ دَارَ كَسْبٍ وَعَمَلٍ لِنَيْلِ جَمِيْعِ فُيُوضاَتِ فَضْلِهِ وَنَعْماَئِهِ ، وَجَعَلَ الآخِرَةَ دَارَ جَزاَءٍ ِلإِنْجاَزِ ثَوَابِهِ وَعِقَابِهِ ، الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ ، اَحْمَدُهُ سُبْحاَنَهُ وَاَشْكُرُهُ عَلىَ سَواَبِغِ فَضْلِهِ وَاِحْساَنِهِ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَلاَ مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ سِوَاهُ. شَهَادَةً أَدَّخِرُهَا لِيَوْمٍ لاَ يَنْفَعُ فِيْهِ شَفَاعَةُ شاَفِعٍ اِلاَّ بِإِذْنِ مَوْلاَهُ . وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى اصْطَفَاهُ وَاجْتَبَاهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأََصْحَابِهِ وَمَنْ نَصَرَهُ وَاتَّبَعَ هُدَاهُ . أَمَّا بَعْدُ . فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى فَقَدْ فَازَ مَن أَطَاعَهُ وَاتَّقَاهُ ، فَاسْتَعِدُّوْا بِالأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ تَفُوْزُوْا بِسَعَادَةِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ . وَاْحْذَرُوْا المَعَاصِى فَإِنَّهَا مُوْجِبَةٌ لِلْخِزْيِ وَالنَّدَامَةِ . إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Kaum Muslimin rahimakumullah

Marilah kita selalu meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah swt. Kita berusaha sekuat tenaga, untuk mengerjakan apa yang telah diperintahkan Allah, dan mencurahkan sekuat tenaga pula, untuk tidak melakukan segala apa yang dilarang Allah swt. Hanya dengan takwa itulah kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.

Semoga Allah swt selalu memberi pertolongan kita agar kita selalu dapat meningkatkan kadar ketakwaan kita, hingga kita berada pada puncak ketakwaan yang sempurna ketika kita kembali kehadirat Allah swt. Mati dengan khusnul khotimah. Amin.

Kaum Muslimin rahimakumullah

Setiap manusia diciptakan Allah dalam keadaan suci, ia diberi kebebasan untuk berbuat apa saja yang ia kehendaki, inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam ajaran Islam, meskipun manusia mempunyai kebebasan untuk berbuat apa saja sesuai dengan kemauaannya, namun ia harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya setelah kehidupan di dunia ini.

Tidak hanya Islam, setiap agama baik Kristen, Hindu maupun Budha semuanya mengajarkan pada pemeluknya tentang adanya kehidupan setelah kehidupan dunia ini, Islam menamakan dengan alam akhirat dan Hindu/Budha menamakan dengan alam nirwana. Semua agama juga mengajarkan bahwa di alam itulah manusia akan menemukan kehidupan abadi, mendapatkan kebahagiaan dan kesengsaraan.

Agar manusia sukses dalam kehidupannya di dunia ini maka Allah mengirim seorang rasul untuk menjelaskan rambu-rambu kehidupan yang harus di taati dan dilaksanakan, rambu-rambu itu adalah:

1. Setiap manusia harus menyembah Allah, karena ia diciptakan secara hanif tunduk kepada Tuhan.

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (البينة: ٥) Tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

2. Semua manusia harus berbuat yang baik dan menjauhi yang jelek, demikian ini karena ia kelak ia dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan di akhirat.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (الزلزلة: 7-٨) Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasannya). dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasannya) pula. Dalam kitab Jami’ al-Shaghir, al-Suyuthy meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Jabir tentang wasiat Jibril kepada nabi, wasiat tersebut adalah: يَا مُحَمَّدُ ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ ، وَأَحْبِبْ مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ لاَقِيهِ.

Baca Juga: Bukan cuma Al-Kahfi, Baca juga 2 Surah Ini Tiap Jumat untuk Memohon Perlindungan dari Keburukan

Wahai Muhammad! hiduplah sekehakmu, tetapi ingatlah bahwa kamu akan mati. Cintalah kepada siapa saja yang ingin engkau cintai, tetapi ingatlah bahwa engkau akan berpisah dengannya. Berbuatlah sekehendakmu, tetapi ingatlah bahwa engkau akan menemukan balasannya.

Kandungan hadist ini menurut al-Ghazaly mengingatkan kepada kita agar waras diri terhadap tiga hal, yaitu:

1. Hendaknya kita tidak terbuai dengan kehidupan dunia,

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: jombang.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x