SEPUTARLAMPUNG.COM – Di dalam suatu mejalis ilmu Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan tentang amalan dan keutamaan bulan Muharram.
Bagi orang-orang muslim tidak lama lagi kita akan memperingati tahun baru hijriah 1 Muharram. Pada saat bulan Muharram itu pun, Nabi SAW telah mengisyaratkan amalan sunnah-sunnah yang dapat dilakukan.
Seperti dilansir seputarlampung.com dari video kanal Lentera Hati yang diunggah pada 22 Juli 2020, Ustadz Adi Hidayat membagikan penjelasan tentang amalan dan keutamaan bulan Muharram.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dibulan-bulan harram disunnahkan untuk kita melakukan shaum (puasa). Hal itu tertera di dalam hadits Al-bukhari Nomor 1379.
Puasa yang sangat disukai dan dicintai oleh Allah setelah bulan Ramadhan adalah puasa dibulan zulkaidah, zulhijah, muharram, dan bulan rajab.
Pada bulan-bulan itu disunnahkan kepada kita untuk memperbanyak amal sholeh, karena pahala amal-amal sholeh akan naik statusnya di bulan-bulan itu.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, jikalau kita sholat di bulan-bulan itu maka pahalanya bertambah, jika kita berpuasa maka pahalanya bertambah, begitu pula dengan amal-amal lainnya.
Ustadz Adi Hidayat kemudian menyarankan mumpung masih ada waktu, mari tingkatkan amal-amal sholeh tersebut. Amal seperti apa yang disarankan untuk dilakukan?
Maka Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan, bahwa jika kita ingin melakukan suatu amalan dan amalan lain dapat mengikuti, rumus Nabinya ialah puasa.
Karena dengan berpuasa ketika kita meninggalkan sholat sunnah saja, perasaan gelisah itu akan muncul.
Ketika kita biasanya jarang membaca Al-Quran, maka saat kita berpuasa ada dorongan untuk membaca Al-Quran.
Lalu Ustadz Adi Hidayat pun mengatakan bahwa dengan berpuasa, orang itu akan meninggalkan maksiat.
Pria berdarah Banten itu pun menyarankan untuk melakukan sunnah-sunnah khusus seperti 10 muharram, lalu sunnah yang biasa seperti puasa senin kamis, dan puasa daud.
Kendati demikian Ustadz Adi Hidayat tidak menyarankan kita untuk sholat daud.
“Tapi ingat untuk istilah daud itu hanya untuk puasa, sholat tidak ada. Jadi tidak ada sholat daud, subuh sholat zuhur tidak, ashar sholat maghrib tidak. Lalu ketika ditanya, kamu solat apa? Sholat daud! Nah itu tidak bisa,” kata Ustadz Adi Hidayat.***