“Performa ini sudah berada pada tingkat yang diinginkan oleh banyak orang yang tidak dapat berbicara, jika perangkatnya sudah siap." Kata Profesor Philip kepada MIT Technology Review seperti dikutip pada laman Unilad ( 24/08/2023).
Bennett menjalani 26 sesi uji coba, berdurasi 4 jam, bekerja dengan algoritma kecerdasan buatan untuk mengartikulasikan pikiran melalui sensor otak.
Selama setiap sesi, Bennet akan mencoba dan secara efektif mengkomunikasikan sekitar 260 hingga 480 kalimat – yang dipilih secara acak.
Kalimat-kalimat tersebut mereka petik dari kumpulan percakapan telepon yang dikumpulkan oleh sebuah perusahaan pembuat kalkulator pada tahun 90an.
Melalui email, Bennett berbagi kebahagiaannya atas hasil awal ini dan yakin teknologi ini akan membantu mereka yang mengalami kesulitan berbicara.
Baca Juga: Honda Klarifikasi soal Rangka Karatan, Warganet: Tidak Menjawab Masalah Rangka eSAF yang Patah
“Hasil awal ini telah membuktikan konsep tersebut, dan pada akhirnya teknologi akan mengejar ketinggalan sehingga mudah diakses oleh orang-orang yang tidak dapat berbicara"Ujar Bannett dikutip dari laman Unilad.
Sehingga dengan capaian ini, teknologi semakin dekat memberikan harapan bagi penderita ALS dan keterbatasan berbicara.***