Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Mulai Menurun, Berkat Fomepizole? Ini Sebabnya menurut Kemenkes

- 3 November 2022, 09:20 WIB
Ilustrasi penurunan kasus gagal ginjal akut pada anak.*
Ilustrasi penurunan kasus gagal ginjal akut pada anak.* /Pixabay/Victoria RT/Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan penambahan kasus Gangguan Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) pada anak mulai menunjukkan penurunan.

Menurut Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril penurunan kasus gagal ginjal akut pada anak menunjukkan tren penurunan pasca pelarangan penjualan obat sirop pada Selasa, 18 Oktober 2022.

"Sejak itulah kasus penambahannya tidak terlalu banyak. Kemudian juga, angka kematian menurun," sebut dr. Syahril seperti dikutip dari Kemenkes pada Kamis, 3 November 2022.

Meskipun demikian, Kemenkes masih meminta masyarakat khususnya orang tua untuk segera membawa anak ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika ditemukan gejala oliguria atau penurunan volume air kencing hingga anuria atau tidak ada buang air kecil sama sekali.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 4 November 2022 dengan Tema Keberhasilan Orang Tua Mendidik Anak

Secara total, kasus pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) pada anak hingga Senin, 31 Oktober 2022 mencapai 304 orang.

Menurut dr. Syahril, data tersebut adalah jumlah kumulatif dari 27 provinsi di Indonesia.

Dari total 304 kasus, 46 kasus di antaranya masih dirawat di rumah sakit seluruh Indonesia.

Sementara itu, 99 kasus lainnya telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Tiga Cara Alami untuk Mencerahkan Kulit Tanpa Perlu Biaya Mahal, Nomor 2 Mudah Dipraktikkan di Rumah

"Meninggal 159 kasus atau 52 persen dan sembuh 99 kasus. Jadi ini (data) per 31 Oktober," sebut dr. Syahril dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia ini mulai meningkat secara signifikan sejak akhir Agustus 2022.

Melihat lonjakan tersebut, Kemenkes bersama sejumlah pihak lainnya melakukan penelitian atau penyelidikan terkait penyebab kasus yang membuat 159 anak meninggal.

Hingga saat ini, dr. Syahril menyatakan bahwa Kemenkes RI mengerucutkan dugaan penyebab gagal ginjal akut, yakni cemaran bahan etilen glikol (EG) pada sejumlah jenis obat cair atau sirop yang sempat dikonsumsi para pasien.

Adapun Kemenkes sendiri sudah mendatangkan obat penawar bagi para pasien anak yang terkena gagal ginjal akut, yakni Fomepizole.***(Tiara Claudia Prameswari)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah