SEPUTARLAMPUNG.COM - Simak klarifikasi dari IDAI terkait isu larangan pemberian Paracetamol.
Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan sampai 18 tahun meningkat, terutama dalam dua bulan terakhir.
Penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak disebut juga Acute Kidney Injury (AKI). Di mana terjadinya penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal.
Gagal ginjal akut memiliki gejala demam, batuk, pilek pada anak usia 0-18 tahun, mual muntah, penurunan jumlah dan perubahan warna urin.
Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit ini. Untuk itu Kemenkes bersama IDAI, BPOM, ahli epidemiologi dan puslabfor masih terus melalukan investigasi terkait hal ini.
Dikutip dari instagram idai_ig dari rekaman Live Instagramnya kemarin, ketua IDAI dr. Piprim B.Yunarso, Sp.A(K), menyampaikan bahwa penyebab gagal ginjal akut masih misterius, belum ada satupun yang konklusif penyebab tunggalnya.
Baca Juga: Segera Cek! BPOM Rilis 41 Obat Tradisional Berbahaya yang Mengandung Bahan Kimia Obat, Ini Daftarnya
Terkait kasus kematian anak di Gambia, maka IDAI menganjurkan untuk lebih waspada dalam pemberian obat terhadap anak, bukan melarang pemberian paracetamol pada anak.
Selain itu, Dokter Piprim mengatakan jangan panik ketika anak demam.
Pemberian paracetamol masih boleh diberikan jika anak sakit, tapi perlu waspada dan harus dikonsultasikan dulu dengan dokter.
Dari Instagram @mamiceces, yakni akun Instagram pribadi milik dokter Deva Putriane yang diunggah kemarin, Dokter Deva menuliskan hal-hal yang harus dilakukan jika anak sakit:
1. Jaga prokes
2. Jangan sampai anak sakit
3. Konsumsi makanan sehat dan bergizi (hindari jajanan warung)
4. Hindari penggunaan obat tanpa resep dokter dan pengawasan dokter
5. Demam kompres sambil pantau dan segera bawa kedokter
6. Banyak konsumsi air putih (hindari minuman kemasan berwarna)
Demikianlah penjelasan IDAI terkait isu larangan pemberian paracetamol.*** (Arqo Suci Nurhalussia)