Workaholic Waspada! WHO dan ILO Sebut Bekerja Lebih dari 55 Jam Sepekan Dapat Meningkatkan Risiko Kematian

- 19 Mei 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi Workaholic.
Ilustrasi Workaholic. /Pixabay/www_slon_pics

"Selain itu, banyak bisnis terpaksa mengurangi atau menghentikan operasi untuk menghemat uang, dan orang yang masih dalam daftar gaji akhirnya bekerja lebih lama, berjam-jam." kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Link Download Formasi CPNS Kabupaten Purwakarta Tahun 2021: Lengkap Jadwal Terbaru dan Jumlah Formasi

Empat hari kerja dalam sepekan

Maria Neira menyerukan reformasi kerja sehubungan dengan temuan baru ini.

"Sudah waktunya kita semua, pemerintah, pengusaha, dan karyawan menyadari fakta bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kematian dini," kata Maria Neira.

Penelitian menunjukkan bahwa memiliki lebih banyak waktu istirahat dikaitkan dengan kebahagiaan, sementara jam kerja yang panjang menyebabkan penyakit jantung dan diabetes.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Portaljember.com dengan judul "Bekerja Lebih dari 55 Jam Sepekan Dapat Meningkatkan Risiko Kematian, Menurut Hasil Studi WHO dan ILO".

Tedros Adhanom Ghebreyesus berpikir ini sudah waktunya untuk mengurangi jam kerja juga.

"Pemerintah, pengusaha dan pekerja perlu bekerja sama untuk menyetujui batasan untuk melindungi kesehatan pekerja," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus.***(Selly Kurniawan/Portal Jember)

 

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Insider Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah