Menurut Raj Dasgupta, profesor dari University of California, jika kuantitas tidur bukan masalahnya, maka kualitas tidurnya yang menjadi masalah.
Dilansir dari Kabar Besuki dalam artikel "Hati-Hati Jika Terlalu Sering Tidur Kelamaan, Bisa Jadi Anda Sedang Menderita Penyakit Ini", kualitas tidur yang buruk berarti seseorang tidak mencapai tahap tidur lelap atau REM.
Dimana keadaan tidur lelap itu akan memulihkan otak dan tubuh sehingga ketika bangun keesokan pagi tubuh dan pikiran akan terasa segar.
Kualitas tidur yang buruk juga dapat disebabkan beberapa faktor seperti stres, suasana hati yang tidak bagus, dan rasa bosan.
Jika Anda ingin memperbaiki hal ini ada baiknya konsultasikan dengan dokter.
Wu juga menyarankan untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup, aktif secara fisik dan pergi keluar untuk bersenang-senang agar pikiran tidak terlalu stres.***(Rianti Setyarini/Kabar Besuki)