Menakjubkan! Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Merokok dari 1 Hari hingga 15 Tahun

27 September 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi berhenti merokok. /Pixabay/Dilema/



SEPUTAR LAMPUNG – Meski banyak himbauan dan peringatan berseliweran tentang betapa bahayanya rokok bagi kesehatan, namun nampaknya tak mudah bagi seseorang yang sudah kecanduan untuk berhenti merokok.

Beberapa bahkan lebih memilih tidak makan daripada harus berhenti merokok.

Padahal, merokok sama artinya dengan memasukkan ribuan zat kimia ke dalam tubuh. Akibatnya, bukan paru-paru saja yang rusak, tetapi jantung dan banyak organ lainnya juga.

Tak hanya bisa merusak kesehatan si perokok, rokok juga berbahaya bagi orang-orang sekitar terutama mereka yang sangat berisiko seperti anak-anak, lansia dan juga ibu hamil.

Baca Juga: Tutup 2 Hari Lagi, Berikut Tips Mudah Daftar Kartu Prakerja agar Lolos Seleksi

Sebagaimana diberitakan oleh PORTAL JEMBER dari Healthline dalam artikel berjudul ”Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Berhenti Merokok dari 1 Hari hingga 15 Tahun?", kerusakan organ yang terjadi bisa disembuhkan seperti semula meski telah merokok selama bertahun-tahun. Caranya, tentu saja dengan berhenti merokok.

Ada banyak manfaat kesehatan yang akan langsung terasa sejak beberapa jam hingga satu dekade terbebas dari rokok.

Berikut ini beberapa dari banyak sekali pencapaian kesehatan yang dapat dirasakan dengan berhenti merokok.

1. 20 menit

Efek positif dari berhenti merokok sudah bisa dirasakan sejak 20 menit setelah batang terakhir. Tekanan darah dan denyut nadi akan kembali ke tingkat lebih normal.

Selain itu, serat pada saluran bronkial yang sebelumnya tidak bergerak dengan baik akibat paparan asap terus-menerus, akan mulai bergerak normal kembali.
Serat tersebut membantu mengeluarkan iritan dan bakteri dari paru-paru yang berpotensi menyebabkan infeksi.

Baca Juga: 8 Bahan Alami untuk Atasi Keluhan Asam Urat, Mudah Didapat dan Dikonsumsi Sehari-hari

2. 8 jam

Memasuki delapan jam, kadar karbon monoksida akan kembali ke tingkat yang lebih normal. Karbon monoksida adalah zat kimia yang ada dalam asap rokok.
Zat tersebut berpengaruh terhadap penurunan oksigen yang diterima jaringan tubuh.

Saat karbon monoksida hilang, kadar oksigen mulai meningkat ke tingkat yang lebih normal. Peningkatan oksigen ini membantu memelihara jaringan dan pembuluh darah yang mendapat lebih sedikit oksigen saat merokok.

3. 24 jam

Setelah melewati satu hari setelah batang terakhir, risiko penyakit jantung menurun drastis. Sebab, penyempitan vena dan arteri berkurang serta peningkatan kadar oksigen yang masuk
meningkatkan fungsi jantung.

4. 48 jam

Setelah 48 jam, ujung saraf yang sebelumnya rusak mulai tumbuh kembali. Indra perasa atau pencium yang tumpul akibat merokok pun berangsur membaik.

Baca Juga: Mudah Marah dan Sering Mengantuk? Jangan Abaikan, Bisa Jadi Itu Tanda Tubuh Butuh Detoks

5. 72 jam

Sesudah tiga hari tidak merokok, bernapas terasa jauh lebih mudah. Sebab, saluran bronkial di dalam paru-paru sudah mulai rileks dan terbuka.

Hal tersebut membuat pertukaran udara antara karbon monoksida dan oksigen jadi lebih mudah. Selain itu, kapasitas paru-paru meningkat setelah 72 jam dari batang rokok terakhir.

6. Satu minggu

Pencapaian satu minggu bukan hanya penting untuk kesehatan, tapi juga untuk tingkat keberhasilan berhenti merokok dalam jangka panjang.

Perokok yang berhasil tidak merokok selama satu minggu memiliki sembilan kali lebih banyak kemungkinan untuk berhenti selamanya.

7. Dua minggu

Setelah dua minggu, bukan hanya bernapas yang jadi lebih mudah tapi juga berjalan. Penyebabnya adalah peningkatan sirkulasi dan kadar oksigen dalam tubuh. Fungsi paru-paru pun meningkat sebesar 30 persen dalam waktu dua minggu.

Baca Juga: Bisa Capai Tinggi 20 Meter, Berikut Sejumlah Daerah di Pulau Jawa yang Berpotensi Terkena Tsunami

8. Satu bulan

Pada masa ini, peningkatan energi secara keseluruhan mulai terasa. Masalah yang selama ini dialami akibat merokok pun telah berkurang, seperti hidung tersumbat atau sesak napas
saat olahraga.

Serat yang menjaga kesehatan paru-paru juga tumbuh kembali. Serat ini membantu mengurangi penumpukan lendir dan melindungi dari infeksi bakteri.

9. Tiga bulan

Setelah tiga bulan berhenti, seorang perempuan dapat meningkatkan kesuburannya sekaligus mengurangi risiko bayi lahir prematur.

10. Enam bulan

Memasuki waktu enam bulan, tingkat kemampuan mengelola stres semakin baik tanpa perlu merokok.

Selain itu, mengeluarkan lendir dan dahak jadi lebih sedikit karena peradangan saluran udara jauh berkurang setelah tidak terpapar asap rokok.

Baca Juga: Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen: Avanza Hanya Rp120 Juta, Xpander Cuma Rp150 Juta

11. Satu tahun

Paru-paru dan organ lainnya akan meningkat drastis setelah memasuki waktu satu tahun tanpa rokok.

Selain itu, uang yang dihemat atau dialihkan untuk kepentingan lain pun cukup banyak. Kalikan saja harga satu bungkus rokok dengan jumlah hari dalam satu tahun.

12. Tiga tahun

Setelah tiga tahun, risiko serangan jantung telah menurun menjadi risiko bukan perokok.

Kerusakan jantung akibat merokok memang dapat berakibat fatal, tapi semua itu bisa berubah setelah berhenti merokok.

13. Lima tahun

Sesudah lima tahun terbebas dari rokok, risiko kematian akibat kanker paru-paru turun setengahnya dibandingkan saat masih merokok.

Baca Juga: Heboh Konser Dangdut saat Pandemi Covid-19 di Tegal, Kapolsek Tegal Selatan Dicopot

14. 10 tahun

Pada satu dekade, risiko kematian karena kanker paru-paru telah menurun menjadi bukan perokok. Sel yang sebelumnya bersifat prakanker telah berubah menjadi sel sehat.

Selain paru-paru, risiko kanker pada organ lain pun ikut turun, seperti kanker mulut, kerongkongan, kandung kemih, ginjal, dan pankreas.

15. 15 tahun

Setelah 15 tahun tanpa rokok, risiko serangan jantung dan stroke menurun hingga sama dengan yang belum pernah merokok sama sekali.

15 tahun tanpa rokok merupakan tonggak penting untuk kesehatan dan kesejahteraan di masa depan.***(Mohammad Syahrial/Portal Jember)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler