SEPUTAR LAMPUNG – Awal pandemi Covid-19 merebak, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Dari sejumlah masker yang menjadi pilihan, scuba adalah salah satunya yang paling banyak digunakan.
Bentuknya yang minimalis dan praktis, membuat masker yang satu ini layak menyandang predikat antiribet. Apalagi, warna dan motifnya juga menarik.
Tingginya permintaan masyarakat terhadap scuba, membuat banyak pedagang yang terdapat pandemi menjadi penjual masker dadakan. Dan scuba adalah salah satu masker paling laris yang banyak terjual.
Baca Juga: 11 Aglaonema Cantik yang Banyak Dicari Pencinta Bunga, Salah Satunya Pride of Sumatera
Selain scuba, masker buff atau kain penutup kepala yang digunakan untuk menutup area hidung dan mulut juga sering menjadi pilihan.
Namun belum lama ini beredar kabar bahwa dua jenis masker ini, buff dan scuba ternyata tidak cukup efektif menangkal penyebaran virus corona.
Sebagaimana diberitakan oleh Galamedia.com dalam artikel berjudul ”Ternyata, Meski Banyak Digunakan, Buff dan Scuba Tidak Direkomendasikan WHO. Ini Pilihan Maskernya", sebuah hasil studi yang dilakukan oleh Duke University menyebutkan bahwa keefektifan penggunaan buff dan masker scuba tidak efektif dibandingkan jenis masker anti virus corona lainnya.
Baca Juga: 8 Bahan Alami untuk Atasi Keluhan Asam Urat, Mudah Didapat dan Dikonsumsi Sehari-hari
Bahkan, efektivitasnya lebih buruk ketimbang tidak menggunakan masker sama sekali. Ini karena bahan kain yang digunakan kurang efektif menghalangi tetesan cairan berukuran kecil (droplet) sepenuhnya sehingga dapat menembus sampai ke kulit dan mukosa di area mulut atau hidung.