Tidak Membatalkan Puasa, Dokter Justru Ungkap Kelebihan Divaksin Saat Sedang Berpuasa, Luar Biasa!

10 April 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi vaksin saat Ramadhan. /Sumber foto : covid19.go.id/

SEPUTAR LAMPUNG - Vaksinasi saat ini menjadi salah satu ikhtiar yang utama untuk melindungi masyarakat dari paparan virus corona.

Terkait dengan bulan suci Ramadhan yang tak lama lagi, muncul sejumlah pertanyaan masyarakat, apakah divaksin saat sedang puasa bisa membatalkan puasa.

Berbagai penjelasan ilmiah dan syar'i pun bermunculan untuk menjawab pertanyaan sekaligus keresahan yang satu ini.

Salah satunya diungkap oleh Shaikh Dr Ahmad bin Abdul Aziz Al Haddad, Grand Mufti dan Kepala Departemen Fatwa di Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai yang mengatakan imunisasi saat Ramadhan tidak membuat batal ibadah puasa.

Baca Juga: Mudik Lebaran Resmi Dilarang, Ini Sanksinya Bagi yang Masih Nekat Mudik Baik Perorangan Maupun Angkutan

"Vaksin tidak membatalkan puasa karena dimasukkan ke dalam tubuh secara intramuskuler, sehingga orang yang berpuasa boleh saja disuntik vaksin," kata Al Haddad sebagaimana dikutip dari Gulf News melalui ANTARA pada pada Sabtu, 10 April 2021.

Sebagaimana diketahui, orang yang berpuasa tidak diperbolehkan mengasup makanan, air atau obat melalui saluran yang terbuka seperti mulut, hidung, dan lain-lain, atau melalui infus.

Hal ini yang kemudian memunculkan pertanyaan apakah vaksin saat berpuasa bisa membatalkan puasa.

Tak hanya mengungkap bahwa vaksin saat puasa tidak membatalkan puasa, dunia medis juag mengungkapkan keuntungan dari aspek kesehatan jika divaksin saat sedang puasa.

 Baca Juga: POPULER HARI INI: Ciri Orang yang Akan Masuk Neraka Meski Rajin Shalat hingga Syarat Dapat BPUM 2021

Dari sisi kesehatan, pemberian vaksin justru dianjurkan saat tengah menjalani puasa. Masih dari Dubai, Dr Palat Menon, kepala laboratorium di Rumah Sakit Universitas Fakeeh, Dubai menyarankan orang divaksin saat puasa.

"Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksinasi karena takut akan beberapa efek samping. Kedua, respons imun dikatakan dua kali lebih efektif saat orang berpuasa," kata Dr Palat.

Anjuran ini terkait dengan fakta bahwa ketika orang berpuasa 12 jam, baik untuk tujuan keagamaan atau medis, makrofag dalam sistem kekebalan bekerja lebih cepat, membersihkan semua puing atau sel yang sakit atau mati dan racun juga.

Proses ini disebut autophagy dan selama periode ini sistem imun menjadi sangat sensitif dan efektif.

Baca Juga: Apakah Swab Test dan PCR Saat Ramadhan Bisa Membatalkan Puasa? Simak Fatwa MUI Berikut Ini

"Puasa intermiten diketahui efektif untuk diabetes, Tuberkulosis dan pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi vaksinasi selama periode puasa baik-baik saja."

Hal senada juga diungkap oleh Dr Gunjan Mahajan, spesialis patologi klinis di Laboratorium Rumah Sakit Medeor, yang mendukung pandangan Dr Menon.

Menurutnya, "Prioritasnya adalah untuk menjalani vaksin, baik dosis pertama dan kedua dan orang tidak perlu mengubah janji mereka karena jam puasa. Dalam sebagian besar kasus, satu-satunya efek samping yang ditunjukkan oleh vaksin adalah lengan yang sakit, pusing atau sakit kepala dan itu juga muncul sehari setelah vaksinasi. Saya menyarankan orang-orang untuk terus maju dan melakukan vaksinasi."

Mahajan juga menambahkan bahwa tubuh kita sangat kuat untuk menghadapi virus yang tidak aktif bahkan saat kita berpuasa. Faktanya, tubuh dalam keadaan istirahat saat kita berpuasa dan tidak harus berurusan dengan tugas anabolik, katabolik atau metabolik dan sistem kekebalan tubuh sangat efektif saat kita berpuasa.

Baca Juga: Tahukah Anda? Pemerintah Akan Segera Meresmikan 8 Provinsi Baru di Indonesia, Diantaranya Kepulauan Nias

Namun, bagi mereka yang takut akan efek samping, Dr Mahajan menyarankan untuk melakukan vaksinasi lebih dekat dengan waktu buka puasa ketika mereka dapat mengakhiri puasa.

Orang yang takut menderita efek samping dapat memilih beberapa jam sebelum buka puasa untuk mendapatkan suntikan, melanjutkan untuk istirahat dan kemudian mendapatkan kembali energi ketika mereka mengakhiri puasa untuk hari itu.

Menurut Mahajan lebih lanjut, setiap orang berbeda. Beberapa orang mungkin lebih memilih untuk mendapatkan vaksinasi di pagi hari segera setelah sahur, yang lain mendekati buka puasa. Anda dapat memperbaiki janji temu sesuai kenyamanan Anda. Secara medis, tidak ada kontraindikasi vaksinasi selama puasa.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler