Memperingati Hari Pahlawan, Pegiat Sejarah Metro Lampung Ajak Milenial Jaga Cagar Budaya

10 November 2020, 15:30 WIB
Para Pegiat Sejarah Metro, Lampung. /Para Pegiat Sejarah Metro- Lampung

SEPUTAR LAMPUNG – Peringatan hari pahlawan 10 November bagi Pegiat Sejarah Metro adalah momentum menggelorakan semangat perjuangan.

Perjuangan yang dimaksud kali ini adalah perjuangan milenial dalam menjaga cagar budaya yang ada di wilayahnya berasal.

Yudistira dari Pegiat Sejarah Metro mengatakan, Provinsi Lampung memiliki banyak peninggalan bangunan cagar budaya.

Baca Juga: Profil Singkat 6 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2020

Tak hanya cagar budaya dalam bentuk bangunan, namun juga dalam bentuk arsip dan cerita-cerita lisan masa kolonialisme.

Kepada SEPUTAR LAMPUNG, Yudistira mengajak milenial untuk bisa menjaga, merawat, dan melestarikan cagar budaya.

“Perjuangan kita kali ini memang tidak seberat perjuangan para pahlawan yang harus merelakan darah dan nyawanya. Hari ini kita hanya dituntut bagaimana kita bisa berkontribusi pada bangsa dan negara. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah menjaga cagar budaya yang ada,” kata Yudistira.

Baca Juga: Kepala Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia Ternyata adalah Tetangga Dekat Indonesia, AS Saja Kalah

Pegiat Sejarah Metro sudah sejak 1 November 2020 lalu melakukan kegiatan memperingati hari pahlawan dengan berburu sejarah bangunan era kolonialisme.

Selanjutnya pada Senin, 9 November 2020 perjalanan berburu sejarah dilakukan di beberapa wilayah di Kecamatan Trimurjo.

“Kami dari pegiat sejarah Metro sejak 1 November lalu telah melakukan perjalanan berburu sejarah di Kota Metro. Ini dilakukan untuk memperingati hari pahlawan,” kata Yudistira.

Baca Juga: Isu Kudeta Menguat, Nama AHY dan Sandiaga Uno Muncul sebagai Calon Kuat dalam Reshuffle Menteri

Perjalanan tersebut, dijelaskan Didit, sebagai upaya merekam kembali memori sejarah.

“Di Lampung masih ada bangunan tua bergaya Indis. Kita melakukan perjalanan untuk mengabadikan sisa-sisa peninggalan sejarah kolonialisme pemerintah Hindia Belanda tersebut,” katanya.

Indis dijelaskan Yudistira adalah istilah yang berasal dari Nederlandsh Indie atau Hindia Belanda.

Untuk itu, dia mengajak para milenial untuk menjaga cagar budaya yang ada sejak masa penjajahan tersebut.

Baca Juga: Turun Tajam, Harga Emas MiniGold Selasa 10 November 2020

“Anak muda, para milenial bisa menjadi pelopor kolase bangsa. Ini bisa menguatkan literasi sejarah yang dimiliki Provinsi Lampung. Kita juga bisa memanfaatkan momentum hari ini sebagai kajian kepahlawanan, menguatkan pemahaman dan informasi tentang sejarah bangsa,” tuturnya.

Sore ini, Selasa, 10 November 2020 Pegiat Sejarah Metro berencana menyambangi Makam Pahlawan Kota Metro, Lampung.

Agendanya adalah mendokumentasikan arsip dan bangunan sejarah yang ada di wilayah tersebut.

Baca Juga: Luar Biasa! Kepulangan Habib Rizieq Disambut Pengamanan Super Ketat, 1.000 Water Canon Disiagakan

Sehingga pihaknya mendapatkan arsip dan dokumentasi untuk menyampaikan ke masyarakat luas.

“Langkah ini tentunya juga sebagai ajakaan kepada para milenial dan masyarakat umum untuk turut serta menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di wilayahnya,” kata Yudistira mengakhiri wawancaranya. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler