Sulut Kemarahan Turki, Majalah Charlie Hebdo Perancis Terbitkan Kartun Erdogan dalam Pose Tak Pantas

- 29 Oktober 2020, 19:49 WIB
Majalah Satire Prancis Charlie Hebdo merilis cover Erdogan yang tak pantas.
Majalah Satire Prancis Charlie Hebdo merilis cover Erdogan yang tak pantas. /Kolase foto bagikanberita.pikiran-rakyat.com /

SEPUTAR LAMPUNG - Perancis kembali berulah. Ancaman boikot tidak membuat Perancis jera meski sejumlah perusahaan terancam merugi dalam jumlah besar.

Usai presidennya melontarkan pernyataan yang menyudutkan Islam, dan majalah Charlie Hebdo menayangkan kartun Nabi Muhammad, kali ini presiden Turki yang menjadi sasarannya.

Yakni dengan pemuatan gambar Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan, dalam pose yang jorok dan menjijikkan di sampul majalah Charlie Hebdo.

Sebagaimana diketahui, pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron telah melukai umat Islam yang direspon dengan pemboikotan produk Perancis di sejumlah negara Islam.

Baca Juga: Khutbah Iblis di Akhirat, Sangat Menyentuh dan Membuat Semua Orang Menangis Penuh Penyesalan

Kejadian tersebut bermula saat seorang guru di Perancis dibunuh lantaran mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Emmanuel Macron kemudian mengeluarkan pernyataan keras atas respon umat muslim yang berlebihan tersebut.

Menurutnya, karikatur Nabi Muhammad SAW yang digambar di Tabloid Chalie Hebdo tersebut merupakan bentuk ekspresi kebebasan berpendapat.

Sikap Macron ini tentu saja mendapatkankan kecaman dari umat muslim di seluruh dunia.

Sejumlah Asosiasi dagang Arab bahkan hingga berani memboikot produk-produk Perancis.

Tidak hanya itu, sejumlah unjuk rasa besar juga terjadi di sejumlah negara yang mayoritas muslim.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Beritadiy.com dalam artikel "Produknya Diboikot Usai Hina Nabi Muhammad, Perancis Balas Turki dengan Karikatur Jorok Erdogan".

"Prancis jatuh, itu menghina Nabi kami," teriak pengunjuk rasa di ibu kota Somalia, Mogadishu sebagaimana dilansir Berita DIY dari Reuters, Kamis 29 Oktober 2020.

Dalam pidatonya di depan parlemen Partai AK, Erdogan dengan lantang menegaskan Perancis sedang menggali kebuntuan yang panjang.

Tidak habis sampai di sini, Perancis tidak gentar atas kecaman Turki. Setelah menghina Nabi Muhammad SAW, kini Perancis mulai mengusik ketenangan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan.

Baca Juga: Umroh Dibuka Per 1 November 2020, Perhatikan Syarat Berikut agar Tak Gagal Berangkat!

Majalah Charlie Hebdo justru menerbitkan kartun di sampulnya yang menunjukkan Erdogan duduk dengan kaos putih dan celana dalam, memegang minuman kaleng dan mengangkat rok seorang wanita yang mengenakan jilbab Islam untuk memperlihatkan pantat telanjangnya.

Atas balasan tersebut, Pejabat Turki mengatakan Ankara akan mengambil langkah hukum dan diplomatik untuk menanggapi karikatur tersebut, menyebutnya sebagai "upaya menjijikkan" untuk "menyebarkan rasisme budaya dan kebencian".***(Iman Fakhrudin/Berita DIY)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x