SEPUTAR LAMPUNG - Gelombang aksi protes terhadap kebijakan pemerintah Prancis terus berdatangan.
Terbaru, beberapa asosiasi perdagangan Arab telah mengumumkan untuk memboikot produk Prancis, sebagai tanggapan atas komentar Presiden Emmanuel Macron tentang Islam.
Awal bulan ini, Macron berjanji untuk melawan "separatisme Islam", yang menurutnya mengancam untuk mengambil kendali di beberapa komunitas Muslim di seluruh Prancis.
Baca Juga: 10 Kutipan Heroik Bung Karno untuk Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Bisa untuk Caption dan Status
Dilansir dari Aljazeera, 25 Oktober 2020, Macron juga menggambarkan Islam sebagai agama yang sedang "dalam krisis" di seluruh dunia dan mengatakan pemerintah akan mengajukan rancangan undang-undang pada bulan Desember untuk memperkuat undang-undang tahun 1905 yang secara resmi memisahkan gereja dan negara di Prancis.
Komentar dan dukungan Macron terhadap media yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, menyebabkan banyak pihak yang menyerukan boikot produk Prancis dari supermarket di negara-negara Arab dan Turki.
Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direktur Perkumpulan Koperasi Al-Naeem memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Selasa 27 Oktober 2020, Hari Ini: Escape Plan dan The Cabin in The Woods
Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mengambil langkah yang sama, dengan mengatakan: “Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut.”