Tak Jera Membuat Marah Negara-negara Muslim, Majalah Prancis Terbitkan Ulang Karikatur Nabi Muhammad

- 28 Oktober 2020, 06:10 WIB
Karyawan salah satu mall di Kuwait mengosongkan rak yang berisi produk Prancis.
Karyawan salah satu mall di Kuwait mengosongkan rak yang berisi produk Prancis. /twitter.com/@a_alowaihan1

Baca Juga: Indonesia Ramaikan Aksi Boikot Produk Prancis, Kaki Tangan Emmanuel Macron Mulai Ketir-ketir

Sebelumnya Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menuduh Macron, "menyerang Islam" karena pernyataannya dianggap menyudutkan dan mengkritik masyarakat Islam dengan cara menutup masjid dan mengawasi sejumlah organisasi masyarakat Muslim, usai kejadian pembunuhan seorang guru.

Khan juga menuduh Macron membela penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad SAW, oleh majalah Charlie Hebdo.

Dalam serangkaian cuitan di Twitter pada Ahad 25 Oktober 2020, Khan mengatakan bahwa pernyataan Macron yang menyebut "Islam adalah agama yang sedang dalam krisis di seluruh dunia" menimbulkan perpecahan.

"Ini adalah saat di mana Presiden Macron bisa memberikan sentuhan penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi dan marginalisasi lebih lanjut yang pasti mengarah pada radikalisasi," cuit Khan seperti dikutip dari AFP, Senin 26 Oktober 2020.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Galamedia.com dengan judul "Majalah Prancis Terbitkan Ulang Karikatur Nabi Muhammad, Kerajaan Arab Saudi Keluarkan Kecaman".

"Sangat disayangkan bahwa dia memilih untuk mendorong Islamofobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu Muslim, Supremasi Kulit Putih, atau ideologi Nazi," tambahnya.

Kritikan yang cukup tajam terhadap Macron datang dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Setelah mengatakan bahwa Macron perlu diperiksa kejiwaannya terkait komentar tersebut, ia mengajak untuk memboikot produk-produk Prancis.

Baca Juga: Khutbah Maulid Nabi Muhammad SAW, Peringatan Maulid Sebagai Wujud Kecintaan pada Rasulullah

"Jangan pernah menghargai barang-barang berlabel Prancis, jangan membelinya," tutur Erdogan mengutip AFP.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x