Mark Zuckerberg mengakui bahwa perusahaannya salah strategi sejak pandemi Covid-19, di mana ia secara agresif merekrut karyawan.
Padahal, tahun ini perusahaan Meta mengalami krisis karena pengiklan dan konsumen menghentikan langganannya.
"Tidak hanya perdagangan online yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan," katanya, dikutip Seputarlampung.com dari Pikiran Rakyat.
Karena PHK massal itu, ia lantas meminta maaf kepada para karyawannya dan berjanji akan bertanggung jawab.
"Aku salah paham, dan aku bertanggung jawab untuk itu," katanya.
Tercatat bahwa sebelum pandemi, Meta memiliki nilai sebesar 1 triliun dolar AS, akan tetapi saat ini mereka hanya bernilai 256 miliar dolar AS.
PHK massal juga telah dilakukan oleh Twitter. Dilaporkan The Verg, setengah dari 7.500 karyawan Twitter dipecat Elon Musk melalui email.
Pendiri sekaligus mantan CEO Twitter, Jack Dorsey meminta maaf soal laporan Elon Musk memecat 50 persen karyawan media sosial berlogo burung tersebut.***
*) Disclaimer: artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Mark Zuckerberg Minta Maaf PHK 11.000 Karyawan Perusahaan Induk Facebook, Berjanji Bakal Bertanggung Jawab"