Duh, Polisi Myanmar Gunakan Tindakan Tegas Bagi Para Demonstran Antikudeta, Salah Satunya Gunakan Granat Kejut

- 28 Februari 2021, 08:10 WIB
Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Yangon, Myanmar.
Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Yangon, Myanmar. /Dok.Reuters/

SEPUTAR LAMPUNG - Protes atas tindakan Militer Myanmar yang berusaha 'merebut' kekuasaan pemerintahan sudah sudah memasuki minggu keempat.

Seperti diketahui, isu Kudeta Milter Myanmar makin mencuat setelah pada pada Senin, 1 Februari 2021.

Dimana Pemimpin Myanmar yang dipilih secara Demokrasi, Aung San Suu Kyi, politisi senior di Liga Nasionalnya untuk Demokrasi (NLD) dan anggota Komisi Pemilihan Dunia ditangkap oleh Militer Myanmar.

Pihak Militer mengklaim penahananya itu dilakukan sebagai tindakan dugaan penipuan yang dilakukan oleh Suu Kyi, begitu dia dipanggil, dalam pemilihan umum (Pemilu) di Myanmar pada November 2020.

Baca Juga: Bocoran Vincenzo Episode 4 Malam Ini: Makin Tegang, Song Joong Ki Mulai Tunjukkan Sisi 'Mafianya'!

Polisi Myanmar dilaporkan mengerahkan tindakan yang lebih keras terhadap demonstran anti kudeta.

Metode keras itu dilakukan menjelang rencana demonstrasi besar lainnya pada Minggu, 28 Februari 2021.

Dikutip dari Al Jazeera, polisi dan tentara Myanmar menggunakan peluru karet, gas air mata dan granat kejut, dan memukuli demonstran di lokasi protes besar di Yangon pada Sabtu, 27 Februari 2021.

Selain Yangon, tindakan keras militer juga terjadi di di dekat pusat kota Sule Pagoda, Myaynigone di kotapraja Sanchaung, dan Hledan di kotapraja Kamayut.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x