سوء الظنِّ بالمسلم الذي ظاهره العدالة من الكبائر
“Su’udzon kepada seorang muslim yang shalih termasuk di antara bentuk dosa besar.”
Kita berupaya untuk sebisa mungkin jangan sampai ini terjadi pada diri kita. Sehingga kadang ketika kita punya su’udzon kepada orang lain, mohon untuk tidak dibiarkan, berusaha untuk segera diperangi agar bisa segera hilang dalam hati kita.
Khutbah Jumat Kedua
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Ta’ala,
Hidup tanap memiliki kecurigaan kepada orang lain adalah kehidupan yang sangat nyaman. Sehingga Anda ketika mau berangkat ke arah kanan, kiri, ke arah timur, ke arah barat, tidak punya musuh, itu sesuatu yang sangat nyaman. Sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepada para sahabat: “Kalau kalian menjumpai ada sesuatu yang tidak nyaman tentang saudaranya, jangan dilaporkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, agar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika bertemu para sahabat dalam kondisi:
مُنْشَرِحُ الصَّدْرِ
“Dada yang lapang/tidak ada kecurigaan kepada yang lainnya.”
Dan seperti itulah yang layak untuk kita jaga. Makanya sampai pun kalau kita melihat ada orang lain yang dia melakukan pelanggaran, maka kita berusaha untuk menjaga diri jangan sampai menyebarkan kepada orang lain, agar orang yang ada di sekitar kita, tetangga-tetangga kita, tidak kemudian memiliki penilaian yang buruk kepada orang ini. Yang bisa kita lakukan adalah silahkan ingatkan orang ini secara baik-baik dalam rangka untuk menjaga ketentraman sesama muslim. Sehingga ketika mereka bertemu bisa selalu dalam keadaan dada yang lapang, tidak punya kecurigaan, tidak punya penilaian buruk kepada orang lain.