Materi Khutbah Jumat Pilihan Edisi 3 Februari 2023 dengan Tema Bahaya dari Su'udzon

- 31 Januari 2023, 14:40 WIB
Materi khutbah Jumat edisi 3 Februari 2023 dengan tema bahaya dari su'udzon./Alena Darmal/ Pexels
Materi khutbah Jumat edisi 3 Februari 2023 dengan tema bahaya dari su'udzon./Alena Darmal/ Pexels /

Kemudian jama’ah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, para ulama menjelaskan bahwa munculnya su’udzon pada diri seorang hamba itu ada dua:

Yang pertama, dzon yang tidak dinilai dalam syariat kita, dan itu sifatnya hanya sebatas sesuatu yang ada dalam jiwa manusia (krentek batin) tapi tidak keterusan. Dan itu bisa saja terjadi pada siapapun. Sehingga kadang kita mbatin (berkata dalam hati) sesuatu tentang orang lain tapi kemudian langsung hilang. Maka mbatin seperti ini tidak diperhitungkan karena tidak keterusan.

Dan yang kedua adalah su’udzon yang menyebabkan pelakunya dihukum. Bentuknya adalah ketika su’udzon itu bertahan dalam hati manusia, keterusan, bahkan kadang sampai orangnya ingin mencari tahu lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi. Sampai dia tanya-tanya tetangganya, sampai dia tanya-tanya samping kanan kirinya, keluarganya, teman-temannya dan seterusnya. Mencari banyak indikator, mengejar terus ingin tahu rahasia orang lain, su’udzon semacam inilah yang ada sisi hukumannya, yang ada sisi perhitungannya secara syariat.

Kemudian para ulama menjelaskan su’udzon tentang hukumnya tergantung dari obyeknya. Yang pertama adalah su’udzon kepada Allah, dan ini termasuk di antara dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan dalam Al-Qur’an, di antara sifat orang munafik adalah mereka su’udzon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

‎يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ

“Mereka punya persangkaan kepada Allah yang tidak benar, yang itu merupakan persangkaan jahiliyah (su’udzon).” (QS. Ali ‘Imran[3]: 154)

Ibnul Qayyim mengatakan:

‎أعظم الذنوب عند الله إساءة الظن به

“Termasuk di antara dosa besar kepada Allah Ta’ala adalah ketika seseorang su’udzon kepada Allah.”

Al-Mawardi, salah seorang ulama Syafiiyyah mengatakan:

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah