Waspada! BMKG Sebut 3 Wilayah di Sumatera Ini Miliki Potensi Bahaya Bencana Hidrometeorologi

- 19 Oktober 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi logo BMKG.*
Ilustrasi logo BMKG.* /BMKG./

SEPUTAR LAMPUNG - Menjelang pengujung tahun, Indonesia memasuki musim hujan. Seperti biasa, masyarakat diminta waspada terhadap berbagai potensi bencana yang biasa menyertai.

Namun untuk kali ini, kewaspadaan perlu lebih ditingkatkan karena adanya fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan menjadi lebih tinggi.

Untuk itu, untuk kesekian kalinya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar pemerintah daerah di tingkat provinsi patut mewaspadai dampak hujan lebat di wilayahnya.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa terdapat tiga wilayah yang patut mewaspadai dan siaga dalam menghadapi potensi bahaya bencana hidrometeorologi, yakni banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Baca Juga: Lirik Lagu Mars Hari Santri Nasional, Pembakar Semangat Para Santri Mencintai Negeri

Adapun ketiga wilayah tersebut yakni Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung, sebagaimana dikutip dari laman resmi BNPB melalui Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "3 Wilayah Ini Miliki Potensi Bahaya Bencana Hidrometeorologi, BNPB Imbau Pemerintah Daerah Waspada".

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sementara itu dari sisi potensi dampak hujan lebat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga provinsi tersebut dengan status siaga.

Prakiraan tersebut berlaku pada analisis cuaca pada 18 Oktober 2020, pukul 8.00 WIB, sampai dengan 19 Oktober 2020, pukul 7.00 WIB.

Kendati demikian, BMKG merilis status waspada bagi beberapa provinsi dengan status waspada, yakni Aceh, Jambi, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.

Selain itu, diketahui bahwa pada bulan Oktober 2020, beberapa wilayah Indonesia memasuki musim hujan.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Rangga Ditemukan Tewas di Penjara

Wilayah tersebut antara lain pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah dan setiap pihak patut waspada mengingat fenomena La Nina yang terjadi di sel wilayah nusantara.

Salah dampak yang dipicu oleh fenomena tersebut yakni peningkatan curah hujan yang berujung pada bencana hidrometeorologi.

Dilaporkan bahwa BMKG menganalisis berdasarkan catatan historis menunjukkan La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya.

Baca Juga: Manfaat Luar Biasa Kayu Manis untuk Kesehatan dan Kecantikan: Cegah Kepikunan dan Bikin Awet Muda

Namun dilaporkan bahwa dampak La Nina tidak dirasakan oleh seluruh wilayah di Tanah Air.

BMKG merilis, pada bulan Oktober hingga bulan November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.

Kemudian, pada pada bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di wilayah Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara, dan Papua.

Pada bulan Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan, di antaranya peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina.

Untuk diketahui, guna mendapat Informasi terkait prakiraan berbasis dampak BMKG dapat diakses melalui link berikut https://signature.bmkg.go.id.***(Irwan Suherman/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah