Letnan Kolonel Untung Syamsuri yang saat itu menjabat sebagai komandan Batalyon 454, memimpin serangan tersebut. Beberapa target serangan termasuk Madiun, Jakarta, dan Yogyakarta.
Namun, serangan tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Mayor General Suharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), berhasil menghadapi serangan tersebut dan memadamkan pemberontakan G30S PKI.
Sebagaimana dirangkum dari buku pelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas XII (2020) yang ditulis oleh Anik Sulistyowati, ada beberapa versi peristiwa G30S PKI tersebut.
1. Permasalahan Internal Angkatan Darat (AD).
Versi ini menjelaskan bahwa peristiwa G30S PKI merupakan konsekuensi logis dari konflik intramiliter.
Dijelaskan oleh sejarawan Amerika Benedict Anderson dan Ruth McVey bahwa peristiwa ini merupakan puncak konflik di kalangan tentara.
Menurut penjelasan mereka, PKI dijadikan kambing hitam untuk menyalahkan Gerakan 30 September. Di sisi lain, PKI dijadikan kambing hitam untuk menarik perhatian masyarakat agar fokus pada PKI sebagai aktor di balik peristiwa tersebut. 2. CIA dituduh sebagai perancang G30S PKI
Baca Juga: 20 Contoh Soal Pilihan Ganda PTS PAI Kelas 1 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Belajar
Pakar sejarah Dale Scott dan Geoffrey Robinson berpendapat bahwa Badan Intelijen Pusat (CIA) adalah pelaku utama insiden G30S PKI.
CIA disebut-sebut menjadi kepanjangan tangan Amerika Serikat karena prihatin dengan berkembangnya ideologi komunis di Indonesia.