SEPUTARLAMPUNG.COM - Kejadian naas menimpa seorang anak berusia 10 tahun, Afka Saputra Pratama, siswa kelas IV SD Negeri 2 Pananjung yang terseret ombak di Pantai Pangandaran.
Tim SAR Gabungan terus melakukan upaya pencarian Afka sejak dinyatakan hilang pada Rabu, 7 Desember 2022 sekira pukul 12.30 WIB.
Afka merupakan anak semata wayang dari Saidah yang merupakan warga Dusun Bojongjati RT 6 RW 6, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran.
Saidah terlihat shock terduduk lesu di sebuah tenda di depan Pos 5 Pangandaran Sunset dengan tatapan kosong memandang ke arah laut.
Saidah sempat menceritakan apa yang dilakukannya sebelum Afka dinyatakan hilang.
Diketahui bahwa Afka sempat bermain pasir di pinggir pantai Pangandaran bersama teman-temannya.
Menurut penuturan teman Afka, Saidah menceritakan bahwa anaknya sempat membuat kuburan dari pasir yang bertuliskan namanya. Berikut kronologi lengkap tenggelamnya Afka di Pantai Pangandaran.
Baca Juga: Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal usai Dirundung Temannya, Sempat Dipaksa Setubuhi Kucing
Sepulang sekolah, Afka diketahui sempat berpamitan dengan sang ibu untuk bermain ke rumah temannya.
"Sempat pamitan mau main ke rumah temannya, saya gak tau kalau langsung main ke pantai," ujar Saidah.
Tak lama kemudian, ada seseorang yang datang ke rumahnya mengabarkan bahwa anaknya hilang terseret ombak.
"Saya kaget, tidak percaya kalau anak saya akan tenggelam," kata Saidah dikutip Seputarlampung.com dari Pikiran Rakyat.
Kemudian Saidah menceritakan bahwa salah satu teman Afka mengatakan kalau anaknya sedang bermain pasir di pinggir pantai sebelum hilang.
"Katanya sih kalau temannya membuat menara-menaraan dari pasir, beda dengan Afka anak saya, dia membuat tumbukan pasir berbentuk kuburan yang ditulisi namanya dan diberi patok bambu," kata Saidah yang juga seorang pedagang keliling di objek wisata Pantai Pangandaran itu.
Setelah membuat tumpukan pasir berbentuk kuburan, korban berlari ke arah laut mengikuti gelombang lalu menghilang.
Ia menuturkan bahwa ada pengunjung yang berusaha menyelamatkan tapi tidak berhasil karena Afka sudah tergulung ombak.
"Katanya sempat ada seorang pengunjung yang berusaha menyelamatkan anak saya, tapi tidak berhasil, karena sudah hilang tergulung oleh ombak," katanya.
Banyak warga yang ikut empati dan menyaksikan proses pencarian termasuk kepala sekolah dan para guru korban.
Informasi dari tetangganya, korban sudah lama ditinggal oleh ayahnya sejak dirinya masih kecil dan dibesarkan oleh ibunya yang bekerja sebagai pedagang keliling di objek wisata Pantai Pangandaran.***
*) Disclaimer: artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Tenggelam di Pantai Pangandaran, Ibu Korban: Afka Sempat Buat Kuburan dari Pasir Bertuliskan Namanya"