Profil Jendral Ahmad Yani, Salah Satu Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI

- 30 Agustus 2022, 08:15 WIB
Profil jendral Ahmad Yani salah satu pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.
Profil jendral Ahmad Yani salah satu pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI. //Tangkapan layar Instagram @jendralahmadyani1906_fanspage

SEPUTARLAMPUNG.COM - Peristiwa G30S/PKI merupakan kisah kelam yang terjadi pada 30 September 1965.

Pada peristiwa itu, terdapat enam Jenderal dan satu Kapten meninggal, setelah dikubur di sebuah sumur di daerah Lubang Buaya, Chipayun, Jakarta Timur.

Dalang di balik peristiwa keji tersebut tak lain adalah Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada artikel ini akan diberikan profil dari Jendral Ahmad Yani, pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

Baca Juga: Daftar Provinsi yang Ditetapkan sebagai 5 Destinasi Wisata Super Prioritas, Mulai Jawa Tengah hingga NTT

Inilah profil Jendral Ahmad Yani pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI tahun 1965 dirangkum dari berbagai sumber.

Profil Jendral Ahmad Yani

Jendral Ahmad Yani merupakan salah satu pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI tahun 1965.

Jendral Ahmad Yani sendiri lahir di Jener, Purworejo, Jawa Tengah tanggal 19 Juni 1992.

Tahun 1927, Ahmad Yani dan keluarga pindah ke Batavia, dan yahnya bekerja untuk General Belanda.

Pada tahun 1940, Ahmad Yani menjalani wajib militer di tentara Hindia Belanda.

Baca Juga: Profil dan Biodata Hendra Setiawan, Pasangan Mohammad Ahsan, Ganda Putra Senior Kebanggaan Indonesia

Namun pada tahun 1942, pasukan Jepang datang dan Ahmad Yani beserta keluarga kembali pindah ke Jawa Tengah.

Ahmad Yani juga bergabung dengan tentara yang dipelopori oleh Jepang yaitu PETA (Pembela Tanah Air).

Inilah riwayat pendidikan Jendra Ahmad Yani:

- HIS (setara SD) Bogor, selesai tahun 1935

- MULO (setara SMP) kelas B Afd. Bogor, selesai tahun 1938

- AMS (setara SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940

- Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang

- Pendidikan Heiho di Magelang

- PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor

Baca Juga: Akhir dari G30S PKI dan Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Ini Nasib Para Dalangnya

- Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, Amerika Serikat, tahun 1955

- Special Warfare Course di Inggris, tahun 1956

Karir Jendral Ahmad Yani juga tak kalah hebatnya, sejumlah jabatan telah ia lalui. Berikut adalah riwayat karir Jendral Ahmad Yani.

• Menjabat sebagai Komandan Seksi I Kompi III Batalyon II (1944-1945)

•Menjabat sebagai Komandan Batalyon 4/Yani Resimen XIV Magelang (1945-1948)

• Menjabat sebagai Komandan Brigade Diponegoro dari Divisi III (1948-1950)

• Menjabat sebagai Komandan Wehrkre­ise/WK II Kedu (1950-1951)

• Menjabat sebagai Komandan Batalyon Banteng Raiders (1951-1953)

• Menjabat sebagai Komandan Resimen 12 Wijayakusuma (1951-1956)

Baca Juga: Akhir Hidup Letkol Untung Syamsuri, Komandan G30S PKI yang Pernah Jadi Penerima Bintang Sakti

• Menjabat sebagai Asisten II/Operasi (1956)

• Menjabat sebagai Deputy I/Operasi (1957)

• Menjabat Sebagai Komandan Operasi 17 Agustus (1958)

• Menjabat sebagai Deputy II/Pembinaan (1960)

• Menjabat sebagai Deputy KSAD untuk wilayah Indonesia bagian Timur (1962-1963)

• Menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat (1963-1965)

Jendral Ahmad Yani meninggal pada 1 Oktober 1965 di usianya yang ke-43 tahun.

Jendral Ahmad Yani memiliki istri yang bernama Yayu Rulia Sutowiryo dan dikaruniai 8 anak.

Demikian profil dari Jendral Ahmad Yani salah satu jendral yang terbunuh saat peristiwa G30S PKI tahun 1965.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah