Tanggapi Kasus Predator Seks HW, Kriminolog Heran dengan 'Cuek-nya' Sikap Warga Sekitar Boarding School

- 11 Desember 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi kekerasan seksual.
Ilustrasi kekerasan seksual. /freepik.com / @freepik.

SEPUTARLAMPUNG.COM - Kriminolog Monica Margaret dibuat heran dengan sikap para warga yang berdomisili di sekitar Boarding School tempat para siswi korban Predator HW berdiri.

Pasalnya, menurut Monica, kejadian kejahatan seksual yang dilakukan oleh Herry Wirawan (HW) telah berjalan cukup lama.

Sehingga, sedikit 'aneh' jika para warga tidak menemukan kejanggalan terhadap kondisi para siswi di sana.

Seperti diketahui, baru-baru ini publik dihebohkan dengan kasus tindak asusila seorang guru agama dan pengurus Boarding School di daerah Cibiru, Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Now We Are Breaking Up Episode 10, Ibu Jae Guk Menemui Ha Young Eun, Mengapa?

Pasalnya, oknum guru tersebut dengan tega melakukan rudapaksa terhadap belasan siswi hingga melahirkan 8 bayi dan 2 di antaranya kini sedang mengandung.

Kejahatan seksual ini ternyata sudah dilakukan oleh HW sejak 2016 dan hingga 2021.

Monica Margaret menyampaikan dalam kriminologi dijelaskan bagaimana kejahatan bisa terjadi, hal pertama karena pelaku mempunyai motivasi tersendiri.

"Yang mana dalam kasus ini, oke lah kita melihat bahwa pelaku suka melakukan kekerasan seksual kepada anak-anak, itu yang pertama faktanya," kata Monica Margaret dalam acara 'Perempuan Bicara'. 

Baca Juga: Komentari Kasus Rudapaksa HW, Deddy Corbuzier Geram: Orang Seperti Ini Tidak Layak Hidup di Indonesia!

Sementara yang kedua adalah, target merupakan sasaran yang cocok dengan rumah asal para siswi ini sulit diakses karena di balik bukit.

Bahkan sampai harus menempuh jarak enam jam sampai ke boarding school tempat para siswi ini dititipkan untuk menempuh pendidikan.

"Artinya apa? Ada kelompok-kelompok masyarakat yang ekonominya di kelas bawah, yang ternyata menjadi target bagi si pelaku," tuturnya.

"Dan ini juga tentang capable guardian, bahwa nggak mungkin sendiri sepertinya," sambungnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube tvOne News pada Sabtu, 11 Desember 2021.

Baca Juga: Terbukti Bersalah Langgar Aturan Karantina, Rachel Vennya Divonis 8 Bulan Masa Percobaan dan Didenda Rp50 juta

Dilansir dari pikiranrakyat.com dalam artikel "Soal Predator Seks Herry Wirawan, Kriminolog Tanyakan Warga di Lokasi: Masa sih Cuek-Cuek Saja?", namun, meskipun sebagai tim, seharusnya ada pihak yang dapat membatalkan kejahatan seksual itu terjadi.

"Misalnya orang tua yang menitipkan anaknya untuk bersekolah di lembaga pendidikan itu. Masa sih nggak ada kontrolnya misalnya dua minggu sekali untuk jenguk anak," katanya.

"Atau mungkin masyarakat sosial di tempat pendidikan itu. Masa sih cuek-cuek saja?" tambah dia.

Kriminolog ini mengatakan jika membaca dari beberapa artikel mengenai kasus, ada warga yang sering melihat siswi menangis atau mengeluh.

Baca Juga: Termasuk Najis apakah Air Liur Anjing? Ini Contoh Najis Mughaladzah, Jawaban PAS/UAS PAI Kelas 4

"Harusnya mereka bisa sebagai capable guardian untuk mencegah," pungkasnya.***(Aliyah Bajrie/Pikiranrakyat.com)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah