1,2 Juta Warga Jakarta Nekat Mudik Lebaran, Ini Konsekuensi yang Menanti Saat Kembali ke Ibukota

- 11 Mei 2021, 15:05 WIB
Polisi menghalau pemudik motor.
Polisi menghalau pemudik motor. /Antara Foto/Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

SEPUTAR LAMPUNG - Mudik menjadi tradisi yang begitu melekat dengan Idulfitri bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.

Tanpa mudik ke kampung halaman, lebaran terasa kurang sempurna. Apalagi jika masih ada orang tua dan keluarga di sana.

Karena itulah, saat pemerintah secara resmi melarang mudik pada 6-17 Mei, banyak warga Jakarta yang menyiasati dengan mudik lebih awal.

Ada pula yang tetap nekat mudik saat masa larangan mulai berlaku.

Besarnya animo masyarakat untuk mudik begitu besar. Di linimasi media massa akhir-akhir ini, sering kita dapati banyaknya pemudik yang nekad menerobos titik penyekatan.

Baca Juga: Bupati Nganjuk Terindikasi Jual Beli Jabatan Perangkat Desa, Dipatok Puluhan Hingga Ratusan Juta Rupiah

Banyak yang berhasil lolos. Dan bagi mereka yang berhasil mudik dan masih ada niatan kembali ke daerah asal, khususnya Jakarta, sejumlah konsekuensi telah siap menanti.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran mengatakan sebanyak 1,2 juta warga yang tetap nekat meninggalkan DKI Jakarta.

Menurut Fadil, jumlah tersebut tercatat baik sebelum pelarangan mudik dilakukan yakni 6-17 Mei maupun sesudah pelarangan mudik.

"Berdasarkan hasil evaluasi jumlah pemudik yang melalui darat, kereta dan udara sebelum larangan mudik berlaku artinya sebelum tanggal 6 Mei dan masyarakat yang tetap nekat mudik saat larangan mudik diperkirakan yang keluar dari Jakarta sekitar 1,2 juta," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Senin 11 Mei 2021.

Atas dasar itu pula kata Fadil, pihaknya bersama dengan Pangdam Jaya, Pangkoarmada I, dan Pangkoopsau I menggelar rapat koordinasi untuk membuat antisipasi arus balik lebaran.

Baca Juga: Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Lampung: Tanggamus Lampu Hijau, Pesawaran Disarankan di Rumah

"Dalam rakor ada beberapa poin yang harus kami kerjakan dan sepakati seperti melaksanakan kolaborasi dengan BNPB dan Pemprov DKI Jakarta, untuk memperkuat bandara, stasiun, pelabuhan dan rest area yang menjadi sarana dan prasarana untuk kembali setelah pelaksanaan mudik," ucapnya.

Selain itu kata Fadil, pihaknya juga sepakat untuk memberlakukan swab antigen secara berlapis untuk mereka yang nantinya kembali ke Jakarta.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "1,2 Juta Warga Jakarta Nekat Mudik Lebaran 2021, Kapolda Metro: Balik Wajib Swab".

"Kita akan berkoordinasi dengan Polda dan Kodam di wilayah yang jadi titik start banyaknya pemudik seperti Jabar, Jateng dan Jatim agar pemudik yang kembali harus memiliki surat swab antigen atau PCR," tuturnya.

"Kemudian akan dilakaukan swab antigen di lokasi titik penyekatan dan check point secara sukarela," kata Fadil menambahkan.***(Muhammad Rizky Pradila/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah