Ali Mochtar Ngabalin Beri Pembelaan Masuknya TKA asal China, Bawa Nama Presiden Soeharto

- 10 Mei 2021, 11:44 WIB
Terkait TKA China di Indonesia di tengah larangan Mudik 2021, Ali Ngabalin menyatakan itu terkait kerja sama dengan China.
Terkait TKA China di Indonesia di tengah larangan Mudik 2021, Ali Ngabalin menyatakan itu terkait kerja sama dengan China. /ANTARA/Bayu Prasetyo

SEPUTAR LAMPUNG - Masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal Wuhan, China, mendapat pembelaan dari Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Jika sebelumnya beberapa tokoh, seperti Ekonom senior Faisal Basri mengkritik kedatangan ribuan TKA asal China di tengah larangan mudik bagi warga Indonesia dan naiknya angka pengangguran kelompok muda.

Ali Ngabalin justru membela kedatangan para TKA tersebut dengan membawa-bawa nama Presiden Soeharto untuk menjelaskan kenapa pemerintah mengizinkan TKA China masuk Indonesia saat angka Covid-19 masih tinggi.

Baca Juga: Anang Ashanty Bahagia Mau Jadi Opa dan Oma, Arsy Protes Dipanggil Tante: Arsy Kan Masih Kecil!

Dijelaskan olehnya, bahwa TKA China tersebut diperlukan sebagai tenaga ahli untuk banyak Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ngabalin yang merupakan anak buah Moeldoko ini mengatakan jika TKA China yang datang ke Indonesia memiliki kemampuan.

Mereka pun memahami atas risiko tinggi terhadap alat-alat project vital strategis nasional.

"Proyek Strategis Nasional itu, di regulasi dijelaskan tentang expert. Mereka yang memiliki kemampuan," kata Ngabalin, seperti dikutip dari kanal YouTube tvOneNews yang diunggah pada 8 Mei 2021.

Ali Ngabalin pun tak ragu menyebut jika Indonesia memerlukan bantuan tenaga ahli dari luar negeri.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Idulfitri 2021 dalam 4 Bahasa: Indonesia, Inggris, Arab, dan Jawa Beserta Artinya

Dalam hal ini lanjut Ali Ngabalin, pemerintah telah bekerja sama dengan orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan di bidang yang diperlukan untuk merealisasikan PSN.

Dia pun menyinggung nama Presiden Soeharto di mana ada istilah transfer knowledge.

"Makanya dulu zaman Pak Harto, ada istilah yang disebut dengan transfer knowledge."

Ali Ngabalin pun mengatakan ada perjanjian kerja sama bersama China dengan durasi antaran tiga hingga enam bulan.

"Ada perjanjian kerja antara tiga sampai enam bulan mereka (tenaga ahli WNA) bekerja, bersama dengan pekerja lokal," ujar Ngabalin.

Baca Juga: Sembilan Debt Collector Penghadang Anggota TNI Berhasil Diamankan

Setelah beberapa bulan, tenaga ahli TKA China akan kembali ke negaranya.

Dan sesuai perjanjian, TKA China itu akan meninggalkan kemampuan teknologi mereka pada pekerja-pekerja lokal.

Selain itu, untuk masuk ke Indonesia, TKA China itu akan menghadapi tiga regulasi.

Dia pun menjamin jika protokol kesehatan diberlakukan sangat ketat untuk TKA China.

Mereka yang datang dari China sudah dites Covid-19 dan harus negatif, serta menjalankan karantina sebelum masuk ke Indonesia.

"Itu tidak gampang. Kemarin ada yang tidak memenuhi persyaratan khususnya terkait dengan imigrasi, pemerintah pulangkan mereka," sebutnya.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Radha Krishna Senin, 10 Mei 2021 ANTV: Radha Menangis Saat Wajahnya Berubah, Karena Krishna

"Lalu ada yang sampai di sini ternyata positif maka dikarantinakan sampai selesai, baru boleh melakukan pekerjaan strategis nasional itu," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 288 WNA asal China masuk ke Indonesia selama sepekan terakhir.

Faisal Basri bahkan mencatat selama Maret 2021 ini ada sekitar 2.513 TKA China masuk ke Indonesia melalui bandara Sam Ratulangi.

“Selama Maret 2021, pekerja asing asal China masuk sebanyak 2.513 orang lewat bandara Sam Ratulangi, naik lebih 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 1.027 orang,” tutur Faisal Basri dalam akun twitter resminya.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "TKA China Dibela Mati-matian Masuk Indonesia, Ali Ngabalin Sampai Singgung Nama Pak Harto" *** (Rizki Laelani/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah