Menurut Eem, krisis tahun ini dirasa lebih berat dibanding tahun lalu saat pandemi Covid-19 baru meradang di Indonesia.
Pasalnya tahun ini pengemudi travel pun dilarang membawa penumpang untuk mudik lantaran aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Beruntung pada tanggal 3-5 Mei 2021 pedagang masih bisa meraup keuntungan dari para pemudik yang mencuri start.
“Sehari berjualan bisa dapat Rp4 juta, ada yang dapat Rp10 juta, bahkan Rp11 juta, karena banyak orang duluan mudik pada tanggal itu,” ujar Eem.
Sebagian keuntungan yang didapat dari awal Mei itu akan digunakan untuk menutup biaya operasional selama pemberlakuan larangan mudik 2021.
Meskipun sepi pembeli bahkan dagangannya tak laku terjual, pedagang di rest area memutuskan untuk tetap membuka toko mereka.
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat-Soloraya.com berjudul "Kena Dampak Larangan Mudik Lebaran 2021, Pedagang di Rest Area Kehilangan Pendapatan Utama".***