Serda Dwi Nugroho Yogianto diketahui memiliki cita-cita menjadi anggota TNI sejak kecil hingga diterima di Angkatan Laut (AL) pada tahun 2001 setelah sempat gagal mendaftar Angkatan Darat (AD) hingga Angatan Udara (AU).
Sugianto berharap jika saat ini ada mukjizat dari Tuhan dengan diselamatkan putranya meskipun telah dinyatakan gugur bersama KRI Nanggala 402.
“Ditemukan dalam keadaan bagaimana pun umpama Tuhan sudah menghendaki seperti itu, mungkin kalau ada mukjizat dari Tuhan saya harapkan selamat beserta kru lainnya,” kata Sugianto
Sugianto pun mengaku bangga pada anaknya, Serda Dwi Nugroho Yogianto, yang menurutnya pahlawan bagi negara.
“Saya bangga. Anak saya nggak sia-sia bela negara, boleh dikatakan jadi pahlawan, namanya orang tua kehilangan ada rasa (sedih) pasti itu, gak cuma saya aja,” ucapnya sambil menangis.
Serda Dwi Nugroho Yogianto diketahui selalu pulang rutin jika mendapat libur dari tugasnya. Akan tetapi, Sugianto mengaku sudah cukup tak bertemu dengan anaknya itu.
“Saya tahu wajah terakhir anak saya itu idul adha [2020],” ujarnya.
Gugur diusia muda saat masih bertugas, Sugianto bahkan rela menukar nyawanya dengan Serda Dwi Nugroho Yogianto agar anaknya tersebut masih bisa menjalankan kehidupannya.