Kabar baiknya, dia menyampaikan catatan pakar epidemiologi, bahwa penyebaran N439K tidak secepat B117.
Dia kembali berpesan agar menjaga jarak, pakai masker, dan hindari kerumunan terus digalakkan, apalagi di dalam ruangan.
“Jangan bosan saling ingatkan. Pandemi belum usai,” katanya mengakhiri bahasan, seraya ucapkan terima kasih.
ALERTA:
Sebanyak 48 kasus mutasi N439K telah terdeteksi di Indonesia. Kemudian, apa yang harus kita ketahui tentang varian N439K ini?
Ini penjelasan saya:— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel "B117 Usai, Puluhan Kasus Mutasi N439K Terdeteksi di Indonesia, Simak Pesan Prof. Zubairi Djoerban", sementara itu, Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi kondisi kesehatan enam pasien B117 di Indonesia seluruhnya telah pulih.
"Pun dengan hasil pelacakan terhadap sejumlah orang yang berinteraksi dengan pasien dilaporkan negatif berdasarkan hasil laporan laboratorium kesehatan," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, saat menjadi pembicara pada webinar "Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Jumat, 12 Maret 2021 siang.***(Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)