Kasus mutasi N439K yang telah ditemui di benua lain, kini mulai terdeteksi di Indonesia.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyatakan, telah ditemukan nyaris 50 kasus mutasi N439K di Indonesia.
Dokter onkologi di RS Kramat, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, menuturkan apa saja yang perlu masyarakat ketahui tentang varian ini.
Baca Juga: Membuat Publik Penasaran, Ternyata Ini Alasan Mengapa Indomaret dan Alfamart Sering Berdekatan
Baca Juga: Tayang Malam Ini, Bocoran The Penthouse 2 Episode 8: Na Ae Gyo Muncul, Joo Dan Tae Perlahan Hancur?
Menurut Profesor Zubairi, varian N439K diduga muncul dua kali secara terpisah. “Pertama kali itu di Skotlandia. Pada waktu awal pandemi. Lalu, kali kedua, dengan jangkauan lebih luas di Eropa—dan saat ini sudah sampai Indonesia,” tuturnya, melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, 13 Maret 2021 siang.
Dia menyatakan, N439K ini sebenarnya telah dianggap hilang saat penguncian diberlakukan di Skotlandia.
Namun, rupanya kasus tersebut malah muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris.