7. Perlu komunikasi publik yg intensif dengan menggunakan semua media komunikasi dan pelibatan masyarakat
8. Pemahaman masyarakat tentang COVID-19 masih banyak yang salah. Salah satu contohnya adalah masyarakat belum paham bahwa risiko penularan COVID-19 lebih tinggi di ruang tertutup dari pada di ruang terbuka.
9. Masyarakat sosiekonomi rendah memerlukan perhatian ekstra untuk diberikan edukasi mengenai bahaya COVID-19
Baca Juga: Surah Al Kahfi Ayat 1-10 dalam Bahasa Arab dan Terjemahan Serta Keutamaan Membacanya pada Hari Jumat
10. Saat ini, memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, dan sebisa mungkin tinggal di rumah merupakan pilihan moral: cara terbaik untuk kita mencegah menyakiti diri sendiri dan orang lain. Kurangi risiko tertular COVID-19
11. Masalah kesehatan jiwa dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap protokol kesehatan. Kita perlu belajar mengelola rasa bosan dan kesepian, agar dapat merasa nyaman dengan apa yang ada di sekeliling kita saat ini, sehingga mencegah timbulnya ansietas dan depresi
12. Perlu strategi untuk meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat terhadap nakes dan pemerintah
13. Memilih dengan saksama tokoh otoritas selain pemerintah dan nakes sebagai penyampai pesan sebab bisa menjadi boomerang. Pesan akan lebih baik jika datang dari asosiasi profesi nakes dan instansi pemerintah
14. Terlepas dari dampak resesi dari pandemi, proporsi masyarakat yang hendak berlibur akhir tahun tidak sedikit. Tentu saja hal ini berpotensi meningkatkan transmisi dan untuk itu diperlukan mitigasi yang matang
15. Dari temuan lapangan, masyarakat terkonfirmasi mengurangi pola konsumsinya, terutama untuk barang-barang sekunder dan tersier. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah terutama insentif untuk sektor retail non makanan agar terbantu di saat pandemi