HIV/AIDS Meningkat hingga 5.943 Kasus di Bandung karena Faktor Ini, Simak Ciri-ciri, Gejala, dan Cara Mencegah

26 Agustus 2022, 12:15 WIB
Kasus HIV/AIDS meningkat di Bandung hingga 5.943 orang /Pixabay/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Kota Bandung tengah dihebohkan dengan kabar adanya peningkatan kasus HIV/AIDS hingga 5.943. Apa faktor penyebabnya? Berikut ciri-ciri, gejala, dan cara mencegah penyakit mematikan ini.

Temuan kasus pengidap HIV/AIDS hingga 5.943 di Kota Bandung ini berasal dari hasil tes yang dilakukan di faskes (puskesmas), yang disampaikan oleh Komisi Penanggulangan AIDS atau KPA Kota Bandung.

“Sumber datanya ada di Puskesmas, jadi siapapun yang tes HIV di Kota Bandung ada 86 faskes. Nanti datanya diambil dari KTP-nya, dimasukin datanya. Jadi ketahuan alamatnya di mana, segala macam,” kata Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung, Sis Silvia Dewi, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Putri Candrawathi Diperiksa Hari Ini, Ini Kronologi Keterlibatan Istri Ferdy Sambo dalam Pembunuhan Brigadir J

Dari jumlah tersebut, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang terdata sebagai pengidap HIV/AIDS, di mana kalangan pegawai swasta berada di peringkat tertinggi sebanyak 1842 kasus, disusul ibu rumah tangga sebanyak 653 kasus, dan mahasiswa yang mencapai angka 400 kasus.

Adapun faktor utama yang menyebabkan warga Bandung banyak mengidap HIV/AIDS adalah karena perilaku seksual, seperti kebiasaan gonta-ganti pasangan.

Sebagai informasi, HIV dan AIDS dikenal sebagai salah satu jenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan atau imun tubuh pada manusia.

Baca Juga: Harga Telur Capai Rp32.000 per Kilo, Mendag Zulhas Sebut karena Dampak Pencairan Bansos, Ini Kata Mensos Risma

Dikutip dari Healthline melalui artikel pada 6 Oktober 2021, HIV (Human Immunodeficiency Virusadallah ) adalah sebuah istilah yang merujuk pada kelompok retrovirus yang menyerang sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Tanpa dilakukan pengobatan, seseorang dengan HIV kemungkinan akan mengembangkan kondisi serius yang disebut dengan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Sedangkan AIDS adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi HIV yang tidak kunjung diobati selama beberapa tahun.

Dengan kata lain, AIDS merupakan tahap akhir dari HIV, di mana sistem kekebalan tubuh terlalu rusak untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN KAI Services untuk Lulusan SMA, Ini Syarat dan Batas Akhir Loker 27 Agustus 2022

Kesimpulannya, HIV adalah nama virus yang menginfeksi manusia, sedangkan AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV.

Perlu dipahami, bahwa tidak semua penderita HIV akan akan memperlihatkan gejala AIDS. Akan tetapi, penderita AIDS sudah pasti terinfeksi virus HIV.

Selanjutnya,seseorang yang menderita HIV atau AIDS kemudian dikenal dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Masih dilansir dari laman Healthline, berikut adalah ciri-ciri atau gejala umum penderita HIV:

- Demam

- Panas dingin

- Pembengkakan kelenjar getah bening

- Mual, sakit perut, dan diare kronis

- Sakit Kepala dan tenggorokan

Baca Juga: Ini Link Login Pendataan Non ASN Tenaga Honorer 2022, Berikut Cara Isi Biodata dengan Mudah Tanpa Kendala

- Bintik putih atau lesi yang tidak biasa di lidah atau mulut

- Kelelahan dan lemas tubuh

- Penurunan berat badan

- Ruam atau benjolan kulit

Berikut ciri-ciri atau gejala umum ketika menderita AIDS:

- Berkeringat saat malam hari

- Penurunan berat badan secara drastis

- Demam berulang kali dan keringat dingin

- Kelelahan ekstrem tanpa sebab

- Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, selangkangan, dan leher dalam jangka panjang

- Luka pada mulut, anus, atau alat kelamin

- Radang paru-paru

- Kulit di mulut, hidung, atau kelopak mata mengalami bercak merah, coklat, atau keunguan.

- Diare berlangsung lebih lama

- Kehilangan memori, depresi, dan gangguan neurologis lainnya.

Baca Juga: Sah, Hasil Sidang Kode Etik: Ferdy Sambo Dipecat dari Polri dan Disanksi Patsus 21 Hari, PC Diperiksa Hari Ini

HIV/AIDS dapat ditularkan dari orang ke orang melalui darah, semen, atau cairan vagina yang masuk ke tubuh penderitanya.

Selain itu, HIV/AIDS juga bisa ditularkan dari ibu ke bayi selama proses kehamilan, kelahiran, dan menyusui.

Cara mencegah penularan HIV/AIDS:

- Melakukan aktivitas seksual aman menggunakan kondom

- Melakukan tes HIV sebelum pernikahan dan kehamilan

- Mengurangi jumlah parter dalam aktivitas seksual

- Melakukan tes Penyakit Menular Seksual (PMS) dan mengobatinya jika ada. Karena orang dengan PMS memiliki risiko tinggi menderita HIV.

Perlu diketahui bahwa HIV tidak menular melalui urin, feses, muntahan, dan air liur. Virus tersebut tidak akan menular seperti halnya virus flu, yang dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.

Jadi, Anda perlu takut jika harus berdekatan dengan penderita HIV/AIDS atau ODHA. Anda bisa berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi peralatan makan dengan penderita mereka.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Tags

Terkini

Terpopuler