SEPUTARLAMPUNG.COM – Dalam hitungan minggu, umat islam Indonesia akan merayakan hari raya kurban.
Menjelang Idul Adha 2022, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta distribusi vaksin ternak dipercepat yaitu upaya mencegah dan mengendalikan penyakit mulut dan kuku pada hewan, utamanya sapi, kerbau, kambing dan domba.
Seperti diketahui penyebaran penyakit mulut dan kuku telah menjangkit sapi, kerbau, kambing dan domba.
Baca Juga: Tes IQ: Anda Cerdas dan Intuisi? Temukan Pria Mana yang Jatuh Cinta dalam Waktu 15 Detik
Hal ini tentunya berimbas pada peternak dan masyarakat yang khawatir untuk mengkonsumsi hewan dengan penyakit tersebut.
“Populasi sapi di Indonesia saat ini sekitar 18 Juta ekor. Maka, untuk mengejar ‘herd immunity’ paling tidak 70 persen sapi dari total populasi yang ada harus sudah divaksin” kata Menko PMK seperti dikutip seputarlampung.com dari laman kemenkopmk.go.id
Apa itu penyakit mulut dan kuku pada hewan?
Menurut drh. Dian menyampaikan penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed). Nama lain penyakit ini antara lain aphthae epizootica (AE), foot and mouth disease (FMD)
Sebagai langkah pencegahan, percepatan vaksin pada hewan menjadi langkah tepat demi menjaga kesehatan hewan dari berbagai penyakit termasuk penyakit mulut dan kuku.
“Sebaiknya percepatan pengadaan vaksin harus segera dilakukan, sebagaimana pemerintah kita menangani covid 19, dan prioritaskan kepada daerah yang sudah terpapar PMK (Penyakit Mulut, dan Kuku)” ungkap Muhadjir
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Kemenko PMK per 18 Juni 2022, sebanyak 183.280 hewan ternak yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia terinfeksi PMK. Adapun Provinsi Jatim menjadi yang terparah. Oleh karena itu penambahan vaksin dalam skala besar sangat diperlukan.
“Kita harus berburu vaksin, karena kita tidak bisa menunggu terlalu lama untuk mencegah penyebarannya,” kata Muhadjir
Saat ini, pemerintah telah mempersiapkan pengadaan 3 juta dosis vaksin PMK darurat. Pengadaan tahap pertama vaksin darurat sebanyak 800 ribu dosis dan tahap selanjutnya 2,2 juta dosis.
Pada hari minggu 12 Juni 2022 lalu sebanyak 10.000 dosis vaksin tahap pertama tiba dan telah dilakukan vaksinasi perdana pada 14 Juni 2022 lalu di dua peternakan sapi rakyat yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.
Pengiriman vaksin berikutnya dari tahap pertama dengan total 800 ribu dosis tiba kembali di Indonesia pada Kamis 16 Juni 2022, melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Kemenko PMK juga mendorong pendataan bagi peternak yang terdampak penyakit mulut dan kuku dan akan diberikan kompensasi dari kerugian akibat PMK.
Muhadjir khawatir kerugian peternak akibat PMK akan menambah angka kemiskinan ekstrem. Selain karena ternaknya mati, para peternak juga dirugikan karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani PMK.
“Terutama para peternak kecil yang kehilangan ternaknya. Kalau sudah kemiskinan ekstrem, bukannya menanggulangi tapi malah menambah karena adanya PMK. Ini yang harus diwaspadai,” pungkasnya. ***