Kumpulan Teks Pidato Hari Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 2021 Untuk Sekolah, Instansi atau Lembaga, Umum

4 Oktober 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Sumpah Pemuda. /truthseeker08/Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM  -  Berikut kumpulan teks pidato peringatan Hari Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 2021 terbaru dan singkat.

Teks pidato ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk dibacakan pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda. Silahkan catat dari sekarang agar Anda tidak lupa dan bisa dipelajari jauh-jauh hari.

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober merupakan peringatan resmi dari pemerintah sehingga bersifat nasional berlaku untuk semua wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Sistem Pencernaan dan Mengetahui Gejalanya?

Biasanya momen penting tersebut diisi dengan beragam kegiatan yang dapat menumbuhkan semangat pemuda, seperti mengadakan lomba teks pidato atau membaca pidato dengan suara lantang, sehingga akan menambah semangat para  pemuda di berbagai wilayah Indonesia dalam memajukan bangsa ini.

Diketahui, Hari Sumpah Pemuda tahun ini telah genap berusia ke-93 dan masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga sebagai alternatif lainnya untuk memperingati Sumpah Pemuda dilakukan secara virtual.
 
Berikut ini, Seputarlampung.com  mengutip contoh naskah pidato untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda dari laman resmi kebudayaan.kemdikbud.go.id, dengan tema "Berkarya Demi Indonesia Raya".

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tidak Cair ke 750 Ribu Buruh, Pemilik Rekening BCA/Swasta Termasuk? Cek di Sini

Assalamualaikum Wr. Wb

Salam Sejahtera

Om Swasti Astu

Namo Buddhaya

“Pemuda Indonesia Berani Bersatu”

Para Pemuda Indonesia Dan Hadirin Sekalian Yang Kami Hormati

Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. Sungguh, sebuah ikrar yang sangat monumental.

Bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945. 
 
Sumpah pemuda dibacakan di arena kongres pemuda, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Jika kita membaca dokumen sejarah kongres pemuda, kita akan menemukan daftar panitia dan peserta kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia. Secara imajinatif sulit rasanya membayangkan mereka dapat bertemu dengan mudah.

Dari belahan barat Indonesia, terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran sawah lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi pemuda Sumatera, Jong Sumatranen Bond.
 
Dari belahan Timur Indonesia, kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena, kelahiran kota Ambon Maluku, mewakili organisasi Pemuda Jong Ambon.

Ada juga katjasungkana dari madura, ada juga cornelis lefrand senduk, mewakili organisasi pemuda sulawesi, jong celebes.

Para pemuda indonesia dan hadirin sekalian yang kami banggakan…

Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang mohammad yamin dari sawah lunto dapat bertemu dengan johannes leimena dari ambon?

Baca Juga: INI LINK Download Buku Tematik Tema 4 Kelas 3 SD dan MI: Kewajiban dan Hakku untuk Siswa dan Guru
 
Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang katjasungkana dari madura dapat bertemu dengan lefrand senduk dari sulawesi? Bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen keindonesiaan. 
 
Padahal, jarak antara sawah lunto dengan kota ambon, lebih dari 4.000 kilometer. Hampir sama dengan jarak antara kota jakarta ke kota sanghai di china. Sarana transportasi umum saat itu, masih mengandalkan laut.
 
Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa sampai ke kota mereka. Alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi melalui kantor pos. Hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian, barulah sampai di alamat tujuan.

Belum lagi kalau kita berbicara tentang perbedaan agama dan bahasa. Mohammad yamin beragama islam berbahasa melayu, johannes leimena beragama protestan berbahasa ambon.
 
Begitupun dengan katjasungkana, lefrand senduk, dan 71 pemuda peserta kongres lainnya. Mereka memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para pemuda indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar indonesia. Inilah yang kita sebut dengan; “berani bersatu”.

Para pemuda indonesia dan hadirin sekalian yang berbahagia…

Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda indonesia yang sudah melahirkan sumpah pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Bandingkan dengan era sekarang. 
 
Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung timur dan barat indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan dimanapun.

Namun, anehnya justru dengan berbagai macam kemudahan yang kita miliki hari ini, kita justru lebih sering berselisih paham, mudah sekali memvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian.

Baca Juga: Contoh Macam-Macam Interaksi Sosial yang Mengarah Bisa kepada Persatuan dan Perpecahan
 
Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal sehingga tidak dapat ditembus oieh siapapun.

Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahmi dan berinteraksi sosial. Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik.

Para pemuda indonesia dan hadirin sekalian yang kami banggakan…

Dalam sebuah kesempatan, presiden republik indonesia yang pertama, bung karno pernah menyampaikan : “jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,”

Pesan yang disampaikan oleh bung karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda indonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa persatuan indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan. 
 
Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada bung karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini. Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada bapak presiden republik indonesia, bpk ir. Joko widodo yang selama ini memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan indonesia. Bulan juli 2017 yang lalu, bapak presiden telah menandatangani peraturan presiden nomor 66 tahun 2017 tentang koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan.
 
Melalui perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda indonesia terus kita gelorakan. Bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat sumpah pemuda 1928. Saatnya kita berani bersatu untuk kemajuan dan kejayaan indonesia.

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera Untuk Kita Semua

Salam Pemuda… !!!

28 Oktober 2021

Dengan adanya peringatan Hari Sumpah Pemuda 2021, mari kita lebih bersemangat dalam menuntut ilmu, semoga kita dapat menjadi pemuda yang bisa membuat bangsa Indonesia menjadi Negara paling terdepan dalam segi ekonomi, infrastruktur, budaya, dan sebagainya. ***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler