Rasulullah SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Berpuasa di hari Asy-Syura, aku berharap kepada Allah semoga Allah mengampuni dosa yang dilakukan selama setahun yang lalu.” (HR. Muslim No. 1162).
Baca Juga: Apa Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua pada Bulan Muharram? Simak Penjelasan dari Buya Yahya Ini
Hikmah disyariatkan puasa di hari Asyura disebutkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan juga Imam Muslim.
Dari Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhumaa,
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّه بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ نَحْنُ نَصُوْمُهُ تَعْظِيْمًا لَهُ
Nabi SAW mendatangi kota Madinah (berhijrah) dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Kemudian beliau bertanya, “Apa ini?” (maksudnya, apa puasa yang sedang kalian lakukan?).
Kemudian mereka mengatakan, “Ini adalah hari yang baik, hari di mana Allāh menyelamatkan Bani Israil dari musuh-musuh mereka yaitu Fir’aun. Maka Musa ‘alayhissallām berpuasa pada hari ini sebagai bentuk rasa syukur beliau kepada Allāh.”
Baca Juga: Puasa Tasu’a dan Asyura Bulan Muharram 1445 H Tanggal Berapa? Ini Bacaan Niat dan Doa Buka Puasanya