Rasulullah pernah ditanya mengenai apa yang membuat orang masuk surga. Beliau menjawab taqwallah wa khusnul khuluq (takwa kepada Allah dan kearifan perilaku). Dan ditanya mengenai apa yang menyebabkan masuk neraka. Beliau menjawab al-ajwafani (dua lubang), yakni mulut dan kemaluan.
Akhlak merupakan sebuah sistem tata sosial. Tata krama, sopan santun dan lain-lain. Baik yang berhubungan dengan Allah atau yang berhubungan dengan sesama makhluk.
Maka seharusnya kita sebagai santri harus terus mengusahakan perilaku yang baik mulai dari sekarang. Karena dari kebiasaan itu akan muncul rasa ketagihan. Misal orang biasa minum kopi di pagi hari, kalau tidak minum ya pasti berasa ada yang kurang. Begitu pun salat jamaah, kalau sudah biasa jamaah subuh pasti merasa tidak puas kalau salat sendiri.
Sebab akhlak memang menjadi nilai paling tinggi di hadapan siapa pun. Sehingga menjadi tolok ukur kekuatan peradaban bangsa. Dalam sebuah pepatah:
إنما الأمم الأخلاق ما بقيت # إن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا
Keutuhan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas akhlaknya, apabila akhlaknya buruk maka bangsa itu akan sirna.
Dalam Al-Quran, akhlak menghantarkan Rasulullah sukses dalam penyebaran Islam dan menjadi kepala negara. Bahkan Allah sampai memuji beliau :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِیمࣲ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Surat Al-Qalam: 4).