Ini dia dukun dan perdukunan dari zaman dahulu sampai dizaman sekarang. Hanya namanya saja yang berbeda. Kalau di kampung-kampung dinamakan dukun, kalau di kota-kota disebut orang pintar, padahal itu adalah orang yang sok pintar, atau dibuat lebih keren lagi dengan disebut paranormal padahal sesungguhnya itu adalah orang-orang yang tidak normal karena menyelisihi fitrahnya tauhid dan menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mentauhidkan Allah. Sehingga banyak orang-orang yang tertipu.
Lalu ada pula kita dengar festival santet dan segala macamnya. Semua ini jelas-jelas bentu-bentuk kemungkaran bahkan kesyirikan yang berbahaya bagi aqidah umat, bagi aqidah kaum mukminin, wajib bagi setiap mukmin untuk mengetahui bahaya syirik dukun dan perdukunan, serta mengingatkan saudara saudarinya kaum muslimin dan muslimat agar menjauhi dan meninggalkan segala bentuk dukun dan perdukunan.
Al-Imam Ibnu Hajar Asqalani menjelaskan tentang yang dimaksud dengan dukun yang dalam bahasa Arab disebut كَاهِن. Yaitu orang-orang yang mengaku bisa memberitahukan perkara-perkara atau sesuatu yang tersembunyi, termasuk mengetahui perkara-perkara yang ghaib, mengaku bisa berkomunikasi dengan makhluk-makhluk ghaib seperti jin dan setan, mengaku bisa berkomunikasi dan mendatangkan arwah-arwah orang-orang yang telah mati, mengobati dengan sesajen-sesajen/persembahan-persembahan/rajah-rajah/jampi-jampi yang mengandung kesyirikan, memanggil dan meminta bantuan kepada jin-jin dan setan. Ini dia perdukunan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam hadits-haditsnya sudah memberi peringatan keras terhadap dukun, perdukunan dan orang-orang yang mendatangi dukun. Ini menunjukkan dukun itu kufur, syirik, dan bertentangan dengan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena ketika seorang dukun mengaku mengetahui perkara yang ghaib, berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang ghaib, bisa mendatangkan arwah-arwah orang yang telah mati, bisa membantu mengetahui apa yang akan terjadi, membantu mencarikan benda yang hilang dengan sesuatu yang tidak nyata, maka dengan sendirinya perbuatan ini telah mendustai firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah (hai Muhammad) tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib melainkan Allah.” (QS. An-Naml[27]: 65)
Kaum muslimin, jamaah shalat jumat yang semoga senantiasa dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Telah banyak kerusakan-kerusakan yang muncul yang ditimbulkan dukun dan perdukunan. Kerusakan yang besar tentunya kesyirikan, menyekutukan Allah, berserikat dengan setan dan jin.
Kerusakan yang kedua, penipuan-penipuan. Karena banyak dari dukun-dukun tersebut melakukan penipuan-penipuan kepada orang-orang yang tidak paham. Kemudian juga pelecehan-pelecehan, merusak kehormatan para wanita dan lain sebagainya.