مَنْ أَتَى عَرَّافاً أَوْ كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun lalu ia mempercayai ucapannya, sungguh dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”
Apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad? Yaitu Al-Qur’an. Karena mempercayai ada orang lain selain Allah yang tahu perkara ghaib itu mendustai firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang khatib bacakan tadi. Tidak ada yang tahu perkara ghaib kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagian ulama lagi menjelaskan bahwa jika yang datang dan bertanya itu tahu bahwa tidak boleh bertanya kepada dukun dan tidak boleh mempercayainya. Kalau dia tahu bahwa yang mengetahui perkara yang ghaib di langit dan di bumi hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tapi masih juga dia bertanya dan percaya, ini kufur, bisa keluar dari agama Allah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak tahu perkara yang ghaib kecuali sebatas yang diberitahukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan di dalam Al-Qur’an di surat Al-A’raf, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala intuk menegaskan hal ini:
وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ
“Kalau saja aku mengetahui perkara yang ghaib, niscaya aku lebih banyak lagi untuk beramal dan tidak ada marabahaya yang menimpaku.” (QS. Al-A’raf[7]: 188).
Kalau seandainya orang yang bertanya dan mempercayai perkataan dukun itu orang awam yang tidak tahu hukumnya, maka -kata para ulama- dia kufur, tetapi kufur yang tidak mengeluarkan dari agama. Tapi tetap saja dosa besar. Karena ini adalah perbuatan-perbuatan yang sangat berbahaya, merusak tauhid.
Yang ketiga, orang yang sengaja datang kepada dukun dalam rangka untuk membongkar/membantah kebusukan dukun itu, menjelaskan kepada khalayak bahwa dukun itu pembohong, pendusta dan berbahaya karena syirik, maka ini dibolehkan, bahkan itu bagian dari amar ma’ruf nahi munkar.
Para ulama berdalil seperti peristiwa yang terjadi antara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan Ibnu Shayyad. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi Ibnu Shayyad yang dia seorang dukun Yahudi, bekerja sama dengan jin dan setan. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang untuk menguji dia dan membuktikan kebohongan dia.