Pelajaran kedua: Syukuri dengan berburu cinta Allah Subhanahu wa Ta’ala
Kelanjutan doa tadi adalah:
اللَّهُمَّ مَا رَزَقْتَنِي مِمَّا أُحِبُّ فَاجْعَلْهُ قُوَّةً لِي فِيمَا تُحِبُّ
“Ya Allah rezeki yang ku sukai dan Engkau karuniakan kepadaku jadikanlah rezeki itu sebagai sumber kekuatan bagiku untuk mengejar cintamu.”
Manakala Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan untuk mengaruniakan kepada kita sesuatu yang kita cintai, maka syukurilah nikmat tersebut. Dan cara terbaik mensyukurinya adalah dengan memanfaatkan nikmat itu untuk meraih kecintaan Allah, yaitu dengan menggunakannya di jalan yang disukai oleh Allah.
Kita tentu suka manakala diberi tambahan umur oleh Allah, maka gunakanlah umur tersebut untuk menambah amal shalih, sebab itu dicintai oleh Allah.
Kita tentu suka manakala diberi rezeki yang melimpah oleh Allah, maka gunakanlah harta itu untuk menafkahi keluarga, untuk membayar zakat, untuk membantu pesantren, untuk mengisi kotak infaq masjid, untuk menyantuni fakir miskin dan anak yatim, serta jalan-jalan kebaikan lainnya, sebab itu dicintai oleh Allah.
Kita tentu suka manakala diberi kesehatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka gunakanlah kesehatan tersebut untuk beribadah secara tekun dan membantu orang-orang lemah yang memerlukan bantuan fisik kita, sebab itu dicintai oleh Allah.
Pendek kata, apapun karunia yang diberikan Allah kepada kita, syukurilah dengan memanfaatkannya di jalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.