Referensi Khutbah Jumat Hari Ini, 28 Oktober 2022, Tema: Mencetak Pribadi Berjiwa At-Thariq

- 27 Oktober 2022, 20:00 WIB
ilustrasi khutbah Jumat 28 Oktober 2022.*
ilustrasi khutbah Jumat 28 Oktober 2022.* /Pexels.com/Konevi

At-Thariq, Thariqah

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Ada hal yang menarik dari kata at-Thariq, terutama bagi saudaraku yang pernah pergi ke dua Tanah Suci (haramain) dalam rangka menunaikan ibadah haji atau umrah. Yaitu saat para petugas kebersihan kedua Tanah Suci tersebut ingin menerobos kerumunan jamaah, maka mereka bilang thariq, thariq, thariq, artinya kurang lebih kasih jalan.

Begitu juga para pengajar yang mendapatkan kesulitan untuk memberikan suatu pemahaman terhadap siswanya maka dia berupaya untuk mencari terobosan atau pola menuju kemudahan dengan waktu yang efektif, maka hal ini disebut metode atau thariqah.

Dalam dunia tasawuf upaya seorang salik menembus jalan untuk merasakan nikmatnya rohani saat berkomunikasi dengan Rabb-nya melalui praktik ibadah berdzikir serta ibadah-ibadah yang lainnya, maka hal ini disebut thariqah atau dalam bahasa Indonesia tarekat.
Negeri Butuh Jiwa At-Thariq

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Pada dasarnya negeri Indonesia yang kita cintai ini membutuhkan banyak jiwa-jiwa bagai at-thariq yang kehadirannya diharapkan mampu menerobos serta membongkar tembok tembok tirani, keculasan, kebohongan yang begitu masif. Ketidakadilan serta kebodohan yang akut yang justru mereka mendapatkan panggung kekuasaan dengan begitu mudahnya walau dengan dipenuhi bau anyir ketidakjujuran dan kemunafikan.

Pemilik jiwa at-Thariq tidak akan merasa takut ancaman, teror serta apapun yang menghalangi tertembusnya cahaya kebenaran, yang nantinya negeri yang kelam menjadi tercerahkan dengan cahaya kebenaran dan iman. Bukankah saat kebenaran itu datang dengan teroganisir atau berjamaah maka ia akan menjadi air bah yang akan melenyapkan segala bentuk kebathilan, insyaallah.

Jiwa-jiwa at-thariq bukanlah jiwa yang haus kekuasaan serta materi yang menyilaukan. Jiwa at-thariq bukanlah jiwa yang ciut nyali yang dengan sekali bentakan penguasa saja sudah ketakutan. Jiwa at-thariq itu jiwa yang tak akan berhenti menyuarakan kebenaran walau di hadapan penguasa yang jahat. Bukankah Nabi kita Muhammad SAW telah bersabda:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ أَوْ أَمِيرٍ جَائِرٍ

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: pwmu.co


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah