Referensi Khutbah Jumat Hari Ini, 28 Oktober 2022, Tema: Mencetak Pribadi Berjiwa At-Thariq

- 27 Oktober 2022, 20:00 WIB
ilustrasi khutbah Jumat 28 Oktober 2022.*
ilustrasi khutbah Jumat 28 Oktober 2022.* /Pexels.com/Konevi

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Berikutnya Allah Ta’ala di dalam menurunkan hujan itu dengan cara memendarkan cahaya matahari ke bumi sehingga terjadi proses penguapan air-air yang ada di bumi menuju langit, berupa gelembung-gelembung yang tak bisa dilihat oleh mata biasa.

Lalu Allah kirimkan angin untuk menerbangkan butiran debu yang halus untuk dikawinkan dengan gelembung-gelembug uap air, hingga terjadilah letusan-letusan pada masing-masing gelembung-gelembung itu dan jadilah letusan-letusan itu menjadi bakal awan yang tipis.

Kemudian Allah mengirimkan angin untuk menghalau awan tipis itu hingga bertumpuk tumpuk menjadi awan yang tebal kemudian dari celah-celah awan yang tebal itu turunlah butiran-butiran air hujan kembali ke bumi bagai awan yang diperas hingga hujan terjadi deras.

Turunnya hujan membasahi bumi sehingga menjadikan bumi yang sekalipun kering kerontang pun berubah menjadi subur dan tumbuhlah aneka ragam pepohonan, tetanaman serta bunga bunga yang indah mempesona. Kemampuan uap air naik ke langit hingga kembali ke bumi berupa hujan serta kemampuan tunas-tunas tanaman yang masih lunak mampu menerobos lapisan tanah itu bagai cahaya bintang yang menembus kegelapan malam.

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 dan Tahlil untuk Acara Yasinan Malam Jumat, 28 Oktober 2022 dalam Bahasa Arab

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya al-Quran itu benar-benar firman pemisah antara yang hak dan yang bathil.”

Al-Quran yang diturunkan Allah dari Lauhul Mahfudh menembus kegelapan malam serta kegelapan zaman sehingga dengan cahaya al-Quran yang terang dan mulia menjadikan malam itu menjadi malam yang diberkahi dan memiliki nilai lebih baik daripada seribu bulan.

Dengan al-Quran yang diajarkan oleh Rasulullah kepada kaum jahiliah dengan penuh kesabaran yang pada akhirnya menerima al-Quran sebagai lentera kehidupan. Kemampuan al-Quran menembus menerangi hati sanubari yang gelap atau jahiliah sehingga menjadi jiwa-jiwa yang berperadaban yang penuh dengan kedamaian, hal itu seperti cahaya bintang menembus kegelapan malam.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: pwmu.co


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah