Puasa Arafah Ikut Mana, Pemerintah atau sesuai Waktu Jemaah Haji Wukuf di Arab? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

- 6 Juli 2022, 10:15 WIB
Puasa Arafah.
Puasa Arafah. // Mohamed_hassan/ Pixabay

Baca Juga: Doa dan Cara Menyembelih Hewan Kurban sesuai Syariat Islam, Gunakan Alat yang Tajam dan Hadapkan ke Kiblat

"Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa di hari Arafah, puasa Arafah itu tanggal berapa? 9, inget ya, shoum yaumi arafah. Suka agak keliru, sebagian orang mengatakan shoum Arafah," kata Ustadz Adi Hidayat.

Dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang puasa Arafah, disebutkan istilah “ansiami yaumi Arafah”.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, istilah “yaumi” merupakan huruf yang melekatkan sesuatu pada waktunya bukan momentumnya.

Hal itu berbeda apabila hanya disebutkan 'siam Arafah' saja. Maka, istilah itu hanya merujuk pada momentumnya, yakni wukuf di Padang Arafah.

"Kalau Nabi cuma menyebutkan siam arafahnya saja, maka Arafah itu menunjukkan pada momentumnya, ya momentum orang wukuf, jadi kalau bahasanya puasa Arafah, maka tidak ada penafsiran, semua di negeri ini harus berpuasa bersamaan dengan orang wukuf," lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Edisi Khutbah Jumat 8 Juli 2022 Ringkas dan Terbaru, Tema: Berkurban Melatih Diri untuk Lebih Peduli

“Namun, yang disebut Nabi SAW disini adalah siam yaumi arafah, disini ada kata “yaum”, yaum ini dorfuz zaman, huruf yang meletakan sesuatu pada waktunya, bukan momentumnya.”

“Artinya, hadist ini ingin menegaskan bahwa puasa ini dilakukan bukan mengikuti momentumnya, tetapi waktunya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Artinya, terkait mana yang harus diikuti umat muslim yang tinggal di Indonesia, maka harus mengikuti penetapan pemerintah setempat, bukan mengikuti penetapan pemerintah Arab Saudi.

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah