إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh. (Q.S. Al-Ahzab:72)
Maasyiral muslimin rakhimakumullah
Pada ayat di atas ada 3 poin penting tentang amanah yang harus di tanggung oleh manusia di dunia.
Pertama, ialah amanah sebagai khalifah. Dalam kehidupan ini Allah menjadikan manusia sebagai wakilnya di muka bumi untuk mengelolah seluruh alam raya ini. Menjadi pemimpin bagi umat manusia, menjadi pemimpin bagi Negara, pemimpin bagi keluarga dan diri sendiri.
Allah berfirman kepada Nabi Daud : “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan” (Qs As-Shad ayat 26).
Dari ayat ini menjelaskan kata khalifah adalah ia yang diberikan kekuasaan untuk mengelolah wilayah masing-masing, dan diharapkan agar berbuat kebajikan jangan sampai terpengaruh oleh hawa nafsu yang bisa mencelakai diri sendiri. Maka sebagai khalifah sudah semestinya manusia menjaga bumi seisinya serta bertanggung jawab penuh terhadapnya.
Kedua, amanah sebagai hamba. Selain sebagai khalifah manusia juga memiliki tugas sebagai hamba kepada Allah. Hamba dalam artian bahwa merendahkan diri kepada sang pencipta yang mengusai seluruh kerajaan alam jagat raya ini.