Materi Terbaru Khutbah Jumat 9 Juli 2021, Tema ‘Zakat, Infak, dan Sedekah Obat Penyakit Hati', Coba Terapkan

- 8 Juli 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi zakat.
Ilustrasi zakat. /Pixabay

SEPUTAR LAMPUNG - Khutbah Jumat singkat dan terbaru 9 Juli 2021 dengan tema ‘Zakat, Infak, dan Sedekah Obat Penyakit Hati, Coba Terapkan’, Bagi anda yang seringkali mengalami ketakutan, was-was, dan gelisah akan wabah Covid-19.
Mulai dari sekarang, coba terapkan obat penyakit hati ini agar anda bisa terhndar dari rasa cemas, ketakutan, was-was, dan gelisah akan wabah Covid-19.

Sebenarnya semua penyakit berasal dari hati dan fikiran yang menyebabkan semua hal menjadi tak terkendali hingga membuat tubuh kita lemah dan tak berdaya, namun coba dari sekarang biasakan untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah setiap hari agar hati dan fikiran kita merasa tenang, gembira dan senang.

Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan mata dan memberi penglihatan, menciptakan lidah dan memberinya pengecap rasa, maka Allah Subhanahu wa ta'ala-lah yang menciptakan hati dan memberinya pikiran hingga ia menjadi pondasi bagi seluruh badan.

Baca Juga: Cara Mengurus Dokumen Kependudukan di Kota Metro Secara Online: Cukup Via Wa, Bebas Antrian di Dispendukcapil

Bencana Wabah Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun ini merupakan peringatan betapa lemahnya manusia, peringatan untuk meningkatkan ketakwaan, peringatan untuk meninggalkan dosa, malatih untuk bersabar dan ikhlas dalam menjalani hidup yang serba kekurangan.

Sementara itu, mari kita intropeksi diri untuk berupaya menjadi pribadi yang baik dan peduli di tengah Wabah Covid-19, salah satunya hal yang harus kita lakukan adalah Zakat, Infak, dan Sedekah.

Kendati demikian, sebelum bertaubat anda harus pahami dan ketahui syarat tobat agar anda usai bertaubat benar menjadi seorang muslim yang terjadi istiqomahnya dalam melakukan kebaikan.

Ketakwaan menjadi parameter utama untuk mengukur tingkat kemuliaan manusia. Istiqamah adalah kunci agar semangat bertakwa senantiasa tertanam dalam diri hingga akhir hayat.

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Zakat, Infak, dan Sedekah Obat Penyakit Hati, Coba Terapkan’, sebagaimana dikutip dari laman Suara Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ilham Lukmanul Hakim, Guru Ismuba SMP Muhammadiyah Cipanas.

Baca Juga: Daftar Gaji PNS 2021 Golongan I Lengkap per Masa Kerja Golongan, Referensi Bagi yang Ingin Daftar CPNS

Khutbah I

نَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله اِتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Marilah kita bertakwa kepada Allah, yakni takwa yang sebenar-benarnya dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi seluruh larangannya. Mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan, yang diminta ataupun yang belum diminta namun senantiasa Allah berikan. Tak cukup nikmat itu dituliskan, walau lautan menjadi tinta dan pepohonan menjadi pena.

Dialah Allah yang menciptakan mata dan memberinya penglihatan, menciptakan lidah dan memberinya pengecap rasa, maka Allah pula lah yang menciptakan hati dan memberinya pikiran hingga ia menjadi panglima bagi seluruh badan.

Shalawat dan salam tak lupa mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga kita termasuk orang-orang yang setia meneladaninya, terutama dalam hal kedekatan terhadap Al-Qur’an sehingga nampak pada diri Nabi sebagai pribadi yang berilmu sekaligus berakhlak mulia

Hadirin sidang juma’at rahimakumullah

Salah satu rukun islam yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW adalah zakat, yang mana perintah zakat ini belum disyariatkan pada umat Islam hingga Nabi hijrah ke Madinah.

Zakat terbagi menjadi dua macam, zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah dimaksudkan untuk mensucikan badan besarannya 2.5 Kg beras atau uang dengan besaran yang sama dengan 2.5 Kg beras. Sedangkan zakat maal ditujukan untuk membersihkan harta yang telah mencapai Nishab atau batas minimal wajib zakat dan Haul atau masa satu tahun kepemilikan harta. Zakat maal dapat diambil dari hasil peternakan, pertanian, emas dan perak, dan lain sebagainya. Emas nishabnya 85 gram, jika satu gram emas Rp. 500 ribu maka 45 juta adalah nishab untuk harta dalam bentuk uang.

Baca Juga: Info Tanggal Jadwal Kapan Cair BLT UMKM Tahap 3 Juli 2021? Ini Cara Pencairan BPUM Rp1,2 Juta Cek Link di Sini

Seketika Nabi wafat kaum muslimin yang masih goyah imannya kembali pada agamanya yang dulu sebelum Islam. Sebagian lainnya mengikuti Nabi palsu Musailamah al Kazab, yang salah satu ajarannya adalah meniadakan kewajiban berzakat. Adapun zakat secara Bahasa berarti tumbuh atau berkembang.

Selain zakat, ada juga ibadah lainnya dalam bentuk harta, yakni infak. Padanya tidak ada batasan sebagaimana zakat. Ia dapat dikeluarkan oleh siapapun dalam jumlah berapapun. Infak secara Bahasa berarti mengeluarkan, yakni mengeluarkan harta di jalan Allah. Adapun shadaqah atau sedekah adalah segala bentuk amal kebaikan seorang muslim, baik berupa harta atau bukan, seperti menunjukan jalan pada orang yang tidak tahu arah, amar ma’ruf nahi munkar, berkata baik, kesemuanya adalah shadaqah, HR Ibnu Hibban No. 529.

Beribadah dalam bentuk harta menjadi salah satu pokok ajaran islam. Lihatlah bagaimana para sahabat berlomba melakukannya, mulai dari memberi makan orang miskin, memerdekakan budak, hingga pembiayaan untuk perang. Lihat juga bagaimana Allah menetapkan pembayaran denda dalam bentuk memerdekakan budak sebelum berpuasa selama dua bulan berturut-turut sebagai pilihan pertama bila berhubungan suami isteri di bulan Ramadhan di siang hari. HR. Bukhori No. 60087.
Baik zakat, infak ataupun shadaqah telah tersebut dalam banyak ayat, diantaranya ialah QS. Al-Baqarah 2 : 267.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji."

Baca Juga: Penerima Bansos PKH dan BST Juli 2021 dapat Tambahan Beras 10 Kg, Jadwal Kapan Cair, Cek dtks.kemensos.go.id

Lalu mengapakah kiranya Islam memberikan perhatian yang amat dalam pada umatnya terkait zakat, infak, dan sedekah, ibadah yang bentuknya menafkahkan sebagian harta ini ? Salah satu jawaban untuk pertanyaan tersebut ialah karena memberi adalah fitrah manusia. Memberi adalah kebutuhan hidup manusia.

Sebagaimana raga membutuhkan makanan agar tetap hidup, maka memberi adalah nutrisi bagi ruhani agar tetap dalam kefitrahan, meskipun tidak harus selalu dalam bentuk harta.

Dalam ayat di atas Allah memerintahkan agar menginfakkan yang baik-baik dari hasil usaha. Mengapa yang baik-baik, karena memberi yang buruk-buruk bukanlah fitrah manusia.

Memberi sesuatu yang buruk tidak lain hanyalah melukai kesucian hati diri sendiri, alih-alih justru membuatnya bersih bersinar hangat dan gembira. Karena hati yang menjadi panglima bagi tubuh itu terkotori kesuciannya, maka sadar ataupun tidak, sengaja maupun tidak, segala gerak langkahnyapun akan ikut terpengaruh. Mulai dari prasangka, ucapan, sampai pada perbuatan.

Infak dari yang buruk-buruk sebagaimana ayat di atas adalah sesuatu yang diri sendiripun enggan mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata. Sesuatu yang enggan digenggam oleh tangan, sesuatu yang sepatutnya dibuang saja.

Sedang dengan memberi yang baik-baik, akan menumbuhkan kegembiraan dalam hati, dan mensucikan yang terkena najis. Memberi dari benda yang amat dicintai akan menumbukah rasa kasih sayang pada sesama, menajamkan perasaan terhadap berbagai penderitaan yang orang rasakan. Prasangkanya, ucapannya, dan perilakunya mengikuti panglima hati yang suci. Baik sadar ataupun tidak, sengaja maupun tidak, yang keluar dari dalam dirinya tidak lain kecuali kebaikan dan cahaya.

Baca Juga: Cara Dapat Subsidi Listrik 2021 PLN Bulan Juli, Agustus, dan September, Cek Diskon untuk 450 VA dan 900 VA

Memberi sebagai fitrah manusia juga dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah 2:195 berikut:

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Ayat di atas menjelaskan berinfak merupakan perbuatan yang menjauhkan diri daripada kebinasaan. Artinya dengan memberi itulah manusia senantiasa berada dalam keselamatan. Dengan memberi itulah manusia terjaga dalam kefitrahan.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Khutbah Kedua

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Melalui khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam berbagi dan memberi kepada sesama. Selalu mengeluarkan zakat, terbiasa infak, dan ringan sedekah.

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x