Keduanya telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM sehingga dipastikan aman, bermutu, dan berkhasiat.
Adapun jenis kombinasi vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua yang telah disetujui oleh BPOM dan Kemenkes, sebagai berikut:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac:
– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca:
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer:
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna:
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J):
– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.