SEPUTARLAMPUNG.COM – Baby Blues merupakan suatu sindrom yang sering dialami oleh ibu pasca melahirkan.
Bagaimana gejala yang dialami oleh ibu yang menderita Baby Blues? Apa penyebabnya? Simak informasi terkait penjelasan selengkapnya.
Seorang ibu yang melewati proses kehamilan hingga melahirkan, dapat mengalami beberapa hal dan perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Sindrom Baby Blues dapat terjadi pada kondisi ini.
Tercatat oleh WHO pada 2019, bahwa dalam populasi dunia, sindrom Baby Blues dialami oleh sekitar 20 persen wanita. Bahkan di Negara-negara Asia, mencapai 26 hingga 85 persen wanita pasca persalinan.
Beberapa penelitian di Indonesia bahkan mencatat bahwa angka penderita sindrom Baby Blues mencapai 23 persen pada ibu pasca melahirkan.
Baby Blues yang juga dikenal sebagai Postpartum Blues, merupakan suatu sindrom gangguan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan, dan memuncak pada hari ketiga hingga kelima, yang berlangsung 14 hari, terhitung setelah persalinan.
Gejala Baby Blues dapat dialami oleh seorang ibu setelah melahirkan, biasanya meliputi emosi dan rasa sedih yang berlebihan dan diiringi dengan tangisan tanpa alasan yang jelas, bahkan mudah tersinggung.
Perasaan kesepian atau ditolak, khawatir, cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa, hingga mengalami gangguan tidur dan makan juga dialami oleh penderita Baby Blues. Sehingga mengganggu dan menyebabkan perasaan tidak nyaman bagi ibu yang mengalaminya.
Beberapa faktor dapat menyebabkan munculnya Baby Blues, yaitu:
- Faktor Psikologis, yang meliputi dukungan keluarga, khususnya suami.
- Faktor Biologis, dimana terdapat perubahan kadar hormon secara tiba-tiba pada ibu pasca persalinan.
- Faktor Demografi, yang meliputi usia dan paritas.
- Faktor Fisik, yang disebabkan kelelahan fisik karena aktivitas mengasuh bayi, menyusui, memandikan, mengganti popok.
- Faktor sosial, yang meliputi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan status perkawinan.
Saat seorang ibu pasca melahirkan mengalami Baby Blues, maka dukungan keluarga khususnya suami sangat dibutuhkan. Baik dukungan dalam membantu merawat bayi, hingga dukungan emosional.
Tenaga Kesehatan juga dapat membantu memberikan pelayanan pada ibu yang mengalami kondisi Baby Blues pasca melahirkan, baik di rumah sakit, klinik, hingga Puskesmas, dengan memberikan waktu istirahat yang cukup serta merawatnya dengan hati-hati.
Baca Juga: Kandungan Kacang Hijau dan Manfaat Bagi Kesehatan, Ibu Hamil Harus Tahu
Itulah informasi terkait gejala Baby Blues yang dialami oleh ibu pasca melahirkan, serta penyebabnya.***