SEPUTARLAMPUNG.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan Emergency Authorization (EUA) vaksin Inavac yang sebelumnya dikenal dengan nama vaksin merah putih. Berikut penjelasannya.
Saat ini, kasus Covid-19 diketahui meningkat pesat. Bahkan dalam seminggu terakhir, kenaikan kasus terjadi di 30 Provinsi. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menghimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksin.
Per 1 November 2022 EUA atau izin penggunaan darurat untuk vaksin Inavac telah dikeluarkan. Setelah memenuhi persyaratan dengan standar evaluasi internasional, serta evaluasi terhadap pemenuhan cara pembuatan obat yang baik.
Vaksin Inavac dikembangkan oleh peneliti dari Universitas Airlangga dan diproduksi oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Baca Juga: Pengumuman KJP Plus November 2022, Cair Hari Ini? Cek Info Resmi dari Disdik Jakarta di Link Ini
Vaksin ini dikembangkan dari hulu dengan platform inactivated virus, atau dari hasil isolasi virus Sars Cov-2 Asian Covid-19 di Surabaya.
Vaksin ini dapat digunakan sebagai vaksin primer, dan ditujukan untuk orang yang berusia lebih dari 18 tahun. Diberikan dalam 2 dosis suntikan (5 mcg/0,5 mL per dosis dengan interval 28 hari).
Efikasi vaksin Inavac 5mcg, mengacu pada hasil studi immunobridging fase III yang dibandingkan dengan vaksin Coronavac.
Adapun efek samping yang paling sering timbul dalam pemberian vaksin ini, yaitu: